Saat teman Anda
berulanga tahun, apa yang biasanya kalian lakukan? Mungkin yang umum dilakukan
adalah memberinya ucapan selamat, memberinya kado, bikin surprise party,
ngerjain dia habis-habisan hingga nodong traktiran di resto atau café. Nah
pernah nggak kalian nanya dia: “Udah memperpanjang SIM belum? Sebuah pertanyaan
yang antimainstream tapi itu bisa nyelametin temenmu dari ujian praktek SIM
yang penuh rintangan.
Jadi ceritanya
weekend yang lalu saya baru sadar jika saya terlambat memperpanjang SIM. Nggak
tanggung-tanggung telatnya, 3 bulan. Mungkin kalau SIM bisa ngomong dia bakalan
teriak-teriak: Om Telat 3 Bulan Om. Gimana neh Om, please tanggung jawab.
#ApaanSih
Saya udah nanya
ke beberapa teman dan gugling jika kita terlambat memperpanjang SIM maka kita
harus bikin SIM baru lagi. Meskipun itu hanya telat sehari tetap harus mengurus
SIM baru alias mengikuti ujian tulis dan praktek seperti pembuat SIM pemula
hiks. Apes tenan. Sebenarnya ada sih ada jalan pintas bikin SIM baru yaitu
nembak ke oknum atau calo. Kalau menurut info teman saya, bikin SIM tembakan itu biayanya Rp.500.000. Sedangkan
jika lewat jalur resmi sebesar Rp.100.000, kalau perpanjangan Rp.75.000 saja.
Membuat SIM yang Murah Tanpa Calo
Sebagai warga
negara yang baik tentu saja saya memilih bikin SIM lewat jalur resmi, prettt
bilang aja kalau pelit keluar uang 500ribu buat calo wakakaka. Untuk mengurus
SIM baru maka kita perlu mempersiapkan dokumen antara lain: Surat Keterangan
Kesehatan dan fotokopi KTP. Jangan lupa juga bawa SIM yang lama.
Saya mengurus
Surat Keterangan Kesehatan di poliklinik tempat kerja saya. Sebetulnya tak jauh
dari Kantor Polres Malang Kota ada klinik untuk tes kesehatan juga tapi
biasanya antrinya lama dan biayanya lebih mahal. Biasa lah jika di
tempat-tempat pengurusan dokumen seperti itu harganya digenjot, dulu saat
memperpanjang SIM saya fotokopi di sana per lembar 500 rupiah. Buseet, sudah
kayak ngeprint laser jet aja.
Untuk
mendapatkan Surat Keterangan Kesehatan biasanya kita diperiksa tekanan darah,
pemeriksaan secara umum saja. Jika kita sehat dan tidak dalam kondisi sakit
sudah dipastikan kita akan mudah mendapatkan SKK ini. Di poliklinik tempat
kerja saya bianya hanya 10 ribu saja.
Setelah
mendapatkan SKK, saya segera meluncur ke Polres Malang Kota yang beralamat di Jl.
Dr. Wahidin No.56 Kota Malang 65111. Ketika saya datang, suasana di sana sudah
sangat ramai. Banyak motor yang diparkir hingga meluber dari lahan parkir yang
disediakan. Keramaian makin terlihat saat saya sampai di depan kantor Polres
Malang Kota, tenda yang disediakan untuk pengurus SIM sudah penuh sehingga
sebagian besar berdiri bergerombol di depan pintu masuk.
“Pak saya mau
mengurus SIM,” ucap saya pada salah petugas.
“Baru atau
perpanjang?”
“Telat Pak.”
“Telat berapa
lama?”
“3 bulan.”
“Itu wes seratus
harinya Mas, harus bikin baru!”
Untung saat itu
saya masih kebagian nomer antrian yaitu nomer 84. Saat saya baca pengumuman
yang terpasang dip agar, nomer antrian dibagikan jam 8. Sedangkan saat itu saya
tiba di sana pukul setengah sembilan kurang. Oh iya, setiap harinya pengurusan
SIM baik baru atau perpanjangan dibatasi hanya sampai 100 orang. Jadi memang
harus datang pagi-pagi benar jika tidak mau ditolak seperti para pengurus SIM
yang datang sesudah saya. Tiap sesi dipanggil 20 orang sehingga dalam sehari
ada 5 sesi.
Karena saya
mendapatkan nomer antrian 84 maka saya dipanggil sesi terakhir. Saking lamanya
menunggu saya sampai sempat motret fasilitas yang ada di Polres Malang Kota.
Bagi yang tidak sempat sarapan atau kehausan kalian bisa membeli makanan dan
minuman di warung dan penjual yang berada di sana. Paling utama sih minum ya
karena cuaca yang panas, jangan sampai kalian gagal fokus saat ujian tulis atau
praktek karena dehidrasi. Trus bagi yang beser (suka kencing), nggak perlu
kuatir ngompol ngantri karena di luar kantor Polres Malang Kota disediakan dua
toilet.
Oh iya, di
Polres Malang Kota ini ada salah satu polisi yang sempat mendapatkan
penghargaan dan diliput media massa dikarenakan kejujurannya dalam menjalankan
tugas yaitu Bripka Seladi. Selama menjadi penguji di sana, beliau sangat
berdedikasi tidak mau menerima suap atau pemberian orang dengan tujuan tertentu
dalam pengurusan SIM. Untuk mencari tambahan penghasilan, Bripka Seladi tidak
malu nyambi menjadi tukang sampah atau pemulung. Saat menunggu antrian, saya melihat Bripka
Seladi sedang melaksanakan tugasnya menjadi penguji di ujian praktek SIM A.
Prosedur Pembuatan SIM Baru
Setelah menunggu
lama sampai pukul 11 siang akhirnya saya dan pengurus SIM baru lainnya
dipanggil. Kami langsung disuruh masuk ke dalam ruang kaca, di sana kami diberi
formulir pengurusan SIM Baru. Ada dua lembar formulir yang kami isi. Setelah
selesai diisi tinggal menyerahkan ke petugas untuk diantrikan.
Antrian pertama
adalah untuk pengisian data lewat komputer, ada verifikasi memakai E-KTP juga.
Jadi buat Anda yang mau mengurus SIM harus memiliki E-KTP. Selesai pendataan
data diri, formulir diantrikan lagi untuk pengambilan foto. Sayang sekali, saat
antrian foto ini sudah mau masuk jam istirahat. Kami disuruh untuk balik lagi
pukul 12.30. Sebenarnya sih nanggung mau balik ke kantor namun daripada bosen
nunggu di sana, saya putuskan balik ke kantor.
Pukul setengah
satu lebih saya sudah kembali. Antrian foto tinggal 5-6 orang saja, walah tadi
kayaknya yang barengan sama saya banyak. Wah berarti tadi antrian fotonya sudah
dibuka sebelum 12.30. Saat mengurus SIM memakai baju jangan kaus. Bagi yang
memakai kaus disediakan baju batik atau diperbolehkan memakai jaket. Sebelum
difoto, kita akan diambil sidik jari kedua tangan kita.
Dari ruang foto,
kita langsung disuruh melakukan ujian tertulis di Ruang Ujian. Meskipun namanya
ujian tertulis tapi kita tidak menjawab soal ujian dengan memakai bolpen kok.
Soal ujiannya berupa simulasi-simulasi adegan lalu lintas di komputer. Nah kita
tinggal mendengarkan pernyataan peraturan lalu lintas dan pertanyaannya lewat
headset. Soalnya pilihan ganda, tinggal pilih Benar atau Salah. Saya sempat
bingung antara pernyataan dan pertanyaan, akibatnya di awal-awal tes saya menjawab
ngawur wakakaka. Alhamdulillah di pertanyaan berikutnya saya sudah mengerti.
Lumayan saya dapat nilai 74, mepet sih dengan nilai minimum kelulusan yaitu 70.
Saya berharap
hari itu bisa langsung ujian praktek namun di luar sana hujan sudah mulai
deras. Petugas yang menilai ujian praktek menyuruh kami kembali esok harinya
karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan ujian praktek.
Ujian Praktek SIM yang Menantang
Di hari pertama
saya mengurus SIM saya sudah sempat melihat bagaimana orang lain melakukan
ujian praktek. Medan untuk ujian praktek ini letaknya di halaman depan Kantor
Polres Malang sehingga tidak begitu luas. Adapun medan yang harus dilalui ada 3
jenis yaitu jalan berkelok-kelok, jalan jembatan dan jalan berbentuk angka 8.
Nah karena medannya tidak terlalu luas ini membuat tingkat kesulitannya semakin
tinggi.
Sedangkan untuk
ujian praktek SIM A medannya berupa area untuk parkir dan tanjakan. Nah lokasi
tanjakan untuk ujian praktek ini berada di atas persis tempat duduk orang-orang
yang sedang antru ujian praktek SIM C. kalau menurut saya kok kurang aman ya
penempatan orang-orang ini. Namanya orang sedang menjalani ujian biasanya kan
grogi, nah saya nggak bisa bayangin kalau ada peserta ujian SIM A yang grogi
lalu saat akan menginjak rem ternyata keliru menginjak gas sehingga mobilnya
nyelonong ke tempat peserta ujian SIM C duduk. Saya rasa pihak Polres Malang
Kota perlu memikirkan hal ini.
Dalam ujian
praktek SIM C ini disediakan dua jenis motor yaitu bebek dan matic. Peserta
dipersilakan memilih yang sesuai dengan motor yang biasa dipergunakan. Sayang
tidak perbolehkan menggunakan motor sendiri. Untuk ujian praktek SIM A juga
disediakan mobil juga oleh Polres Malang Kota.
Kami harus
menunggu kira-kira 45 menit barulah ujian praktek SIM C dimulai. Yang menjadi
penguji saat itu adalah Bapak Eko, saya tidak tahu pangkat beliau apa.
Pembawaan beliau humoris, saat akan membuka ujian beliau menjelaskan tentang
tata cara ujian praktek dan kriteria penilaiannya. Agar lolos maka para peserta
tidak boleh melakukan 3 hal di bawah ini:
1.
Tidak boleh menurunkan kaki saat melewati
tikungan atau jalan berkelok
2.
Tidak boleh goyang saat mengendarai motor
terutama saat melewati jalan jembatan.
3.
Roda depan dan belakang tidak boleh melanggar
garis saat melewati jalan jembatan.
Jika peserta
gagal dalam ujian praktek SIM C ini maka akan diberikan kesempatan untuk
mengulang di lain waktu. Lamanya mengulang tergantung tingkat kegagalannya.
1.
Tingkat kegagalan ringan maka bisa mengulang 1
mingggu lagi.
2.
Tingkat kegagalan sedang maka bisa mengulang 2
mingggu lagi.
3.
Tingkat kegagalan berat maka bisa mengulang 1
bulan lagi.
Gaya Pak Eko
yang humoris saat mengawasi ujian membuat suasana ujian diselingi tawa.
“Inilah Mas
Budi, peserta pertama ujian praktek SIM C yang akan mengulang sampai 5 kali.
Silakan berangkat.”
“Lho Mbak, kalau
naik motor jangan lupa pegang remnya juga. Pegang yang mantap kayak megang
tangan pacarnya.”
“Hati-hati Pak
mengendarainya, kalau sampai gagal ngulang tahun depan lho.”
Itulah beberapa
guyonan Pak Eko yang dilontarkan kepada para peserta. Meskipun suasana sudah
dibuat sesantai mungkin, tetap saja yang namanya grogi tidak bisa dihilangkan
begitu saja. Dari semua peserta pagi itu yang barengan sama saya, hanya ada 3-4
orang yang lulus. Sisanya gagal semua dan harus mengulang lagi. Ada yang sudah
gagal baru saat di permulaan, ada yang goyang saat melintasi jalan jembatan,
ada salah mengambil arah, ada juga yang muter-muter geje di jalan berbentuk
angka 8. Malahan ada peserta cewek yang ternyata belum begitu bisa mengendarai
motor bebek sampai ganti motor matic. Akibatnya dia harus mengulang satu bulan
lagi.
Lalu bagaimana dengan saya?
Nggak usah
ditanya, saya termasuk salah satu peserta yang gagal itu wakakaka. Penyebabnya
karena saya agak grogi sampai lupa masuk gigi 2, akibatnya tarikan gas motor
jadi sensitif sehingga saat melewati jalan berliku saya agak kehilangan
keseimbangan. Otomatis kaki saya turun dan nggak lulus deh. Nggak apa-apa deh
meski harus mengulang 2 minggu lagi. Toh banyak peserta lain yang sudah
mengulang sampai 4 bahkan 5 kali. Tapi semoga saya tidak sampai mengulang
sebanyak itu, aamiin.
Itulah cerita
saya membuat SIM baru di Kantor Polres
Malang lewat jalur resmi alias tanpa calo. Memang harus sabar dan memakan waktu
karena harus datang berulang kali. Bripka Seladi sudah memberikan contoh yang
baik kepada kita. Meski beliau bertahun-tahun bekerja di instansi yang selama
ini dikenal sebagai lahan basah namun tetap memegang teguh kejujuran. Untuk
membersihkan budaya KKN yang sudah mengakar pada bangsa ini memang membutuhkan
perjuangan dan waktu yang tidak sebentar. Mulailah dari lingkup yang terkecil,
yaitu dari diri sendiri. Semoga kita bisa istiqomah, aamiin.
sekarang saya paham kak.. kenapa di fhoto sim.. kemejanya suka samaan .. oh ini toh alasannya 😁 bagus, detail ..
BalasHapusIya karena disediain baju buat yang pake kaus. Makasih udah mampir ya.
HapusWah.. seriusan harus e-KTP mas?
BalasHapusAku malah blom punya
Iya Mas karena nanti ada prosedur scanning EKTP.
HapusOh disana prosedurnya foto dulu ya
BalasHapuskalau disini urutannya tes tulis dan praktik harus lulus terlebih dahulu baru deh bisa foto
Disini juga boleh lho tes praktik pake kendaraab
Dulu juga gitu Mbak di Malang, jalani tes dan praktek dulu baru foto. Nggak tahu kok sekarang berubah.
HapusIya lebih enak pakai kendaraan sendiri sih.
Haduh itu komenku kok kepotong ya
HapusMaksudnya mau bilang, kalau disini boleh pake kendaraan sendiri
Mungkin pas sinyalnya hilang Mbak wakakaka.
HapusDetail mas,, jdi ada ilmu buat yg blom ngalamin
BalasHapusIya, saya suka nulis detail. Senang bila tulisan saya bermanfaat.
HapusKalo bisa dipersulit kenapa harus dipermudah? Hihi, gak boleh nurunin kaki itu agak gak masuk akal menurutku. In real street, ya maklum aja kan ya.
BalasHapusWalau gitu, salut tanpa calo.
Omnduut.com
Wekekekeke itu udah jadi stigma layanan publik kita ya Yan.
HapusIya bahkan polisnya pasti juga pernah lakuin hal itu. Trus apa ada jembatan yang lebarnya hanya selebar ban motor, kecuali mau akrobat ya.
Nah tu dia masalahnya, apa ada jembatan yg selebar ban motor?
HapusMenurut saya ujian sim memang sengaja di persulit. Semestinya ujian sim ga harus pas semua seperti yg di tes. Setidaknya harus pakai sistem poin seperti ujian teori. Sebab di jalan raya, mana ada jalan zigzag sperti itu, atau u-turn sesempit itu, jembatan selebar ban motor dan lingkaran angka delapan. Kan kasihan peserta tes yang cari uang harian, harus bolak balik ke satpas dan ninggalin pencarian sehari2 cuma pingin dapat sim aja. Padahal yg punya sim juga belum tentu mahir motoran dan juga banyak yg punya sim ga paham rambu2 lalulintas
kebetulan belum punya sim dan belum pernah nyoba juga,dpt tipsny dr artikel ini cma msh blum yakin bisa langsung lulus wkwkwk
BalasHapusAyo Mbak semangat buat ngurus, daripada nanti kena razia SIM malah lebih berabe.
HapusSaya baru perpanjang Senin kemarin, padahal expired baru bulan depan. Takut terlambat, mendingan dipercepat saja perpanjangnya.
BalasHapusOh bisa ya meski baru bulan depan, asal minim 10 hari sih kalau di Malang.
HapusSuper mas. di saat yang lain pake calo. Mas mau mencoba tanpa calo.
BalasHapusSkarang calo makin banyak, mas. Aku pengalaman masih di pintu gerbang sudha dtawarin pakai calo.
BalasHapusWan, minta bocoran jawaban ujian tertulis dong, wkwkwk
BalasHapusAku nggak punya sim C mas, memang nggak bikin sih. Soalnya tau diri ga bisa motoran...huahahaha
BalasHapusbetewe itu zigzagnya kayaknya jaraknya masih masuk akal. kayaknya kadang ada lo yang cone nya terlalu dempet2
makasih banget tipssnua
BalasHapussaya malah sudah punya sim belum pernah ngerayen buat ditilang pak polisi, nyoba juga boleh nantinya
BalasHapusMas kalo dari luar kota bisa gak bikin di kota malang, soalnya saya jarang pulang kampung hehehe
BalasHapuswah komplit nih..aku juga pengin perpanjangan sim...tesnya susah juga ya tidak boleh menurunkan kaki ketika melewati tikungan,pdhl aku sukanya refleks menurunkan kaki.
BalasHapusAda yang pratek sampai ke 10 kali baru di luluskan
BalasHapusMas mau tnya kan saya lulus tes teori di polres kota... Trus sya mau tes prektek.nya di polres kabupaten. Itu bisa apa tidak mas. Terimaksih
BalasHapusMaksudnya stempel UT/UP pada formulir pendaftaran SIM C itu apa yah, tolong kalau ada yang tau bagi infonya? Makasih sebelumnya,
BalasHapusHari ini saya mengurus sim A baru... di kota malang, sambil nunggu di panggil, baca blog ini Hehe... niatnya cari contoh soal tes tulisnya... 😁. Deg deg an ni mau masuk
BalasHapus😢 hah ngurus sim baru
BalasHapusAku bikin sim c, sehari langsung dapat. Tapi aku datang di jam 5 pagi. Dapat antrean nmr 4. Test teori avis dpt nilai 97, praktek langsung lulus. Alhmdllh..
BalasHapusUntuk kir dokter g harus dipolres ya berarti?
BalasHapusBisa kir dulu sehari sebelumnya di puskesmas gitu misalnya?
Tetap aja yang pake Calo lancar lulusnya. Kemaren sy tes praktek ada ibu ibu yang katak baru belajar naik motor eh malah lulus, trus pas jam 12.00 lagi istirahat sy iseng2 nanya 4 peserta,keempatnya lulus tapi lewat calo. Saya sendiri gagal krn urus sendiri.sy harus nunggu 2 mibggu lagi.tapi passimis krn selancar apapun kl ga lewat calo ga bakalan lulus hanya 1x, minimal 5x keatas
BalasHapusYa benar saya aja coba ampe 10x akhirnya lulus ehh skrg sim A mati lupa diperpanjang
BalasHapusYa benar saya aja coba ampe 10x akhirnya lulus ehh skrg sim A mati lupa diperpanjang
BalasHapusnuwus sam artikel e, sampeyan berapa kali coba nih baru lulus...
BalasHapusKlo g lulus2, biayanya tetap apa beda mas?
BalasHapusMakasih infonya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMas kalo saya gagal trus disuruh ngulang lagi setelah 14 hari,apakah harus stelah 14 banget?bisa ga pas hari yg ke 15?
BalasHapusMas bagi info tes tulisnya dong. Seperti apa pertanyaan dan pernyataannya jg..? Insyaallah sy coba bikin sim resmi
BalasHapushttp://korlantas.polri.go.id/latihan_ujiansim/
HapusModelnya kayak gini mas. Bisa di buat belajar
Jadi nya sim baru brapa lama sih mohon infonya
BalasHapusMas untuk yg gagal itu nanti ngulangnya antri lagi atau langsung masuk aja ?
BalasHapuskalo pake fotocopy surat kesahatan boleh kan ya?
BalasHapusBuat sim di malang tapi Ktp luarkota boleh Nggak ya
BalasHapusSaya ikut saran, yang punya uang lebih dan gak mau ribet ya udah lewat calo aja.
BalasHapusAda info calonya ga?
HapusSekarang masih bisa lewat calo g bikin simnya?
BalasHapusberapa lama kira kira jadi SIM nya sejak awal mengurus ya, terimakasih.
BalasHapusDulu aku gagal 5 kali!
BalasHapusTapi pengujinya telaten dan sedikit bercanda biar gak tegang akirnya lulus SIM C ku
Makasi Pak EKo maksi juga Pak Suwito
Bravo POLRI ❤
Untuk bulan ini ko SIM C gak bisa langsung jadi...???
BalasHapus