Entah bagaimana kehidupan saya
sekarang jika dulu saya tidak dikenalkan dengan majalah dan novel oleh mendiang
ayah saya. Dulu ayah selalu membawakan majalah dan novel ketika pulang dari
Surabaya. Kebetulan kami dulu menjalani rumah tangga jarak jauh, ayah bekerja
di Surabaya sedangkan saya, kakak dan ibu tetap tinggal di Malang.
Jangan bayangkan ayah saya
membawakan majalah dan novel terbaru, beliau membelikan kami majalah dan novel
bekas. Meskipun begitu kondisinya masih layak untuk dibaca dan kami pun tetap
semangat membacanya. Majalah yang biasanya dibelikan oleh ayah adalah majalah
Bobo dan Ananda, sedangkan novel yang paling saya ingat adalah novel Lima
Sekawan.
Menemukan Passion Menulis
Dari kesukaan membaca ini akhirnya
saya terinspirasi untuk menulis novel juga. Adalah Adhitya Mulya dan Dewi
Lestari, dua penulis yang paling menginspirasi saya untuk terjun di dunia
literasi. Awalnya saya tidak percaya diri mengingat pendidikan saya yang hanya
lulusan SMA (jurusannya IPS lagi), sedangkan jika melihat biografi para penulis
mayoritas adalah lulusan bangku kuliah. Beberapa draft cerpen dan novel yang
saya tulis hanya berakhir di tumpukan buku saya saja.
Untuk menambah ilmu menulis, saya
rajin mencari artikel yang berisi tips-tips menulis dari internet. Dari situ
akhirnya saya berkenalan dengan blog Multiply dan kemudian membuat blog
sendiri. Lewat ngeblog saya menemukan dunia baru yang menarik dan menantang. Jika
selama ini saya menulis cerita keseharian di buku harian dan menulis novel
untuk konsumsi sendiri maka lewat blog saya mulai berani membuka diri.
Alhamdulillah respon para blogger
senior terhadap tulisan saya cukup baik, setiap kali saya posting cerita
keseharian ataupun cerpen mendapatkan apresiasi yang membuat saya lebih percaya
diri. Tak hanya itu saja, lewat blog saya mendapatkan banyak teman yang berasal
dari berbagai kota di Indonesia bahkan ada yang tinggal di luar negeri. Dunia saya
yang sebelumnya hanya berkutat di seputar pekerjaan saya sebagai tukang
fotokopi pelan tapi pasti mulai menjadi lebih berwarna.
Apreasiasi dari teman-teman blogger
Multiply terhadap tulisan di blog membuat saya lebih percaya diri untuk
melanjutkan impian saya untuk menerbitkan buku. Berdasarkan tips menulis yang
pernah saya baca yang bunyinya kurang lebih seperti ini: “Untuk memudahkan kita
menulis buku, maka tulislah apa yang ada di sekitar kita.” Maka saya pun
mencoba menulis novel berdasarkan pengalaman hidup saya bekerja sebagai tukang
fotokopi.
Kalau dipikir-pikir apa sih yang
menarik dari pekerjaan tukang fotokopi itu? Justru di situlah letak tantangannya,
bagaimana kita mengemas sesuatu yang terlihat biasa saja bahkan dipandang
sebelah mata menjadi sesuatu yang menarik.
Kebetulan trend yang sedang booming
saat itu adalah komedi romantis maka saya pun menuliskan cerita kehidupan saya
sebagai tukang fotokopi dengan gaya humoris dengan sedikit sentuhan satir. Alhamdulillah,
draft novel saya diterima oleh sebuah penerbit nasional dan akhirnya terbitlah
novel perdana saya yang berjudul Xerografer: Curhat Colongan Tukang Fotokopi.
Rasanya bahagia dan bangga manakala
mendapatkan apresiasi dari keluarga, kantor, teman dan yang paling utama
pembaca. Saya sangat menikmati moment itu, melakukan bedah buku di beberapa
kota dan yang paling membanggakan melakukan talkshow bersama penulis terkenal
Raditya Dika, Christian Simamora dan Windy Ariestanti. Sejak saat itu saya
makin mantap menekuni panggilan jiwa saya yaitu menulis. Saya merasa hidup saya
lebih hidup dengan menjadi penulis.
Jatuh Bangun di Dunia Literasi
Memang benar adanya ungkapan bahwa
mempertahankan sesuatu itu lebih susah daripada meraihnya. Berhasil menerbitkan
buku perdana bukan berarti jalan selanjutnya mulus-mulus saja. Karena novel
kedua tak kunjung di-acc oleh penerbit nasional akhirnya saya memberanikan diri
menerbitkannya secara indie yaitu dengan biaya sendiri. Berawal dari situ saya
akhirnya malah ketagihan dan kemudian mendirikan penerbitan indie sendiri yaitu
Mozaik Indie Publishing.
Proyek pertama yang Mozaik kerjakan
adalah buku antologi berjudul Anugerah Terindah di Bulan Kelahiran yang
berbentuk e-book. Disusul kemudian dengan antologi Puasa Pertamax yang
mendapatkan sponsor dana dari Multiply. Setelah itu menyusul buku-buku lain
mulai dari buku solo hingga antologi, total sudah 30 judul buku yang Mozaik
terbitkan. Beberapa buku terbitan Mozaik yang menonjol antara lain Book
Junkies, Love Journey, Carok, The Last Soul yang dicetak massal dan berhasil
masuk jaringan toko buku nasional seperti Gramedia dan Togamas. My Wedding
Story yang diterbitkan ulang oleh penerbit mayor Al-Kautsar. Lalu ada juga
novel Menanti Cinta yang bagi-bagi 100 buku gratis buat para resensor.
Menjalankan Mozaik membuat saya
melakukan banyak aktivitas baik online maupun offline seperti mengadakan
launching dan bedah buku di toko buku dan Perpustakaan Umum Malang, mengadakan
lomba dan proyek-proyek penulisan antologi. Saya juga mendapat banyak teman
baik itu dari penulis, penerbit hingga para sponsor dan klien dalam setiap
event yang kami adakan. Kembali saya merasakan hidup saya lebih hidup dengan
menekuni dunia penerbitan indie.
Sayang di tahun ketiga, Mozaik
mengalami kemunduran dikarenakan beberapa hal antara lain waktu yang saya
miliki terbatas karena harus berbagi waktu dengan pekerjaan utama dan keluarga,
masih rendahnya minat baca masyarakat dan persaingan dunia penerbitan yang
sangat ketat. akhirnya saya memilih rehat dulu menjalankan Mozaik.
Kembali Bangkit Lewat Blog
Boleh dibilang setelah rehat dari
Mozaik, saya kembali berada di titik nol. Saya merasa gagal menekuni passion
saya di dunia menulis. Para penulis yang dulu seangkatan dengan saya sudah
meraih kesuksesan sementara saya terpuruk bersama tumpukan buku-buku Mozaik
yang tidak laku. Di sisi lain, saya pun sudah lama meninggalkan dunia blog sejak
‘diusir’ secara paksa dari Multiply.
Untunglah ada sahabat saya di
Multiply yang menjadi inspirasi saya untuk kembali ngeblog yaitu Mbak Katerina
S atau akrab saya panggil Mbak Rien. Atas saran dan idenya saya pun membuat
blog baru bernama Keluarga Biru. Pemilihan nama Keluarga Biru simple saja
karena saya dan istri sama-sama menyukai warna biru.
Saya pun rajin mengisi blog
Keluarga Biru, saya usahakan sehari satu tulisan. Adapun niche blog yang saya
pakai adalah traveling, kuliner dan parenting. Sehabis menulis saya sharing
tulisan di social media dan grup blog yang saya ikuti. Saya juga belajar
sedikit demi sedikit tentang SEO dan optimasi blog. Semua itu konsisten saya
lakukan secara maksimal selama enam bulan dan Alhamdulillah mulai menunjukkan
hasil. Satu per satu job review menghampiri, adakalanya juga saya melamar ke
brand atau agency. Beberapa lomba yang saya ikuti juga membuah hasil positif,
paling tidak menyangka ketika berhasil menjadi juara 1 di My Agya My Style Blog
Competition kategori traveling dengan hadiah 5 juta!
Tak hanya itu saja, berkat ngeblog
saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri event-event keren antara lain:
Zenvolution di Bali, Workshop Vlog di Jakarta dan yang terbaru adalah Zenfinity
di Jakarta juga. Saya juga dipercaya untuk mereview smartphone Asus, review
restoran dan hotel baik itu di Malang maupun di luar kota.
Saya sangat bersyukur karena blog
Keluarga Biru memberikan berkah dan manfaat tidak hanya bagi keluarga saya
namun juga pembaca blog saya. Salah satu artikel yang paling laris adalah
cerita ketika Aiman harus disunat karena fimosis di saat usianya masih dua
tahun. Banyak orang tua yang mengalami kasus serupa yang kesasar di tulisan
tersebut, mereka bilang sangat terbantu dengan pengalaman saya. Di situlah saya
merasa kegiatan ngeblog saya begitu berarti karena bisa bermanfaat bagi orang
lain.
Modal Utama adalah Kesehatan
Saat ini saya bekerja sebagai abdi
negara di sebuah perpustakaan PTN di Malang, job desc saya di bagian publikasi
dan social media mengharuskan saya melakukan pekerjaan yang beragam, mulai dari
meliput setiap acara yang diadakan perpustakaan, mendesain media promosi dan
menulis berita di website. Memang dari luar terlihat santai dan menyenangkan
namun sebenarnya capek juga. Misalnya saja ada library tour dimana dibagi menjadi beberapa grup maka saya harus
memotret setiap grup dengan adil. Alhasil saya harus bolak-balik dari lantai
satu ke lantai dua, begitu juga sebaliknya untuk mendapatkan gambar dari setiap
grup. Bisa dibayangkan bukan capeknya. Lalu di saat mendesain media promosi
atau menulis berita saya harus betah duduk seharian di depan computer, terkadang
saking seriusnya tahu-tahu mata terasa pedih dan badan pegal karena kelamaan
duduk.
Ketika sampai di rumah, saya harus membantu
istri saya mengasuh dua buah hati kami yang saat ini sedang aktif-aktifnya. Kebetulan
mereka itu sama-sama suka tidur malam sehingga saya dan istri setiap hari harus
begadang menemani mereka.
Lalu kapan saya menulis blog?
Biasanya sih saya menulis blog setelah
pekerjaan utama saya selesai karena kalau di rumah saya tidak sempat menulis. Saya
baru bisa menulis jika anak-anak sudah tidur, biasanya kalau ada deadline saya
bela-belain untuk menulis hingga dini hari.
Aktivitas ngeblog tentu tidak hanya
di depan komputer, namun juga melakukan liputan dan review baik itu di dalam
maupun luar kota Malang. Waktu weekend
yang seharusnya dipakai untuk istirahat bersama keluarga terpaksa dipakai untuk
menghadiri acara blogger atau review. Bulan yang lalu saya sempat menjalani 1
minggu yang melelahkan dimana hari Senin-Selasa saya menghadiri event Zenfinity
di Jakarta, kemudian Rabu pulang ke Malang dan malam harinya harus bertolak ke
Lombok untuk melakukan studi banding sampai hari Minggu.
Agar saya bisa menjalankan ketiga
peran sebagai abdi negara, kepala keluarga dan blogger dengan baik maka harus
didukung dengan kondisi badan yang sehat dan prima. Biasanya jika sudah
kecapekan maka tekanan darah saya akan turun, mudah masuk angin dan
ujung-ujungnya ngedrop.
Jika sudah ngedrop seperti itu maka
saya harus segera istirahat dan meminum obat. Namun adakalanya sakit yang saya
derita tidak kunjung sembuh, terutama masuk angin yang suka datang dan pergi
seenak udel.
Suatu ketika saya membaca tulisan
teman blogger yang berbagi tips agar tetap sehat meski menjalani segudang
aktitvitas. Salah satu tipsnya adalah rajin mengkonsumsi Theragran-M. Saya pun kemudian mencoba
mencari tahu apa saja sih kandungan di dalam Theragran-M ini.
Theragran-M: Mineral dan Vitamin yang Bagus untuk Masa Penyembuhan
Theragran-M adalah suplemen makanan
yang sudah terbukti meningkatkan, mengembalikan dan menjaga daya tahan tubuh. Theragran-M
mengandung vitamin yang bagus untuk mempercepat
masa penyembuhan antara lain: (Vit A, Vit B, Vit C, Vit D, Vit E) dan
Mineral esensial (seperti Magnesium dan Zinc). Theragran-M sudah diresepkan
oleh para dokter selama 40 tahun (sejak tahun 1976) lho, jadi tidak perlu
diragukan lagi kualitas dan khasiatnya.
Dari hasil gugling tentang Theragran-M
saya jadi tahu bahwa kekurangan vitamin dan mineral dapat menyebabkan penurunan
daya tahan tubuh serta timbulnya berbagai penyakit. Berbagai penelitian
menemukan adanya korelasi kekurangan Magnesium dan Zinc dalam tubuh dengan
manifestasi alergi, infeksi serta penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri
dan virus. Bila kebutuhan nutrisi, vitamin serta mineral harian tidak dapat
dicukupi melalui makanan yang dikonsumsi setiap hari, kita butuh asupan dari
sumber lain yakni suplemen.
Berikut ini adalah penjelasan lebih
detail tentang kandungan dan manfaat yang ada dalam sebutir Theragran-M.
Magnesium:
Terdapat pada sayuran hijau, kacang-kacangan, buncis,
ikan, serta rempah. Mineral ini berperan dalam proses mineralisasi tulang,
metabolisme tubuh dan bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh seseorang
terhadap serangan berbagai penyakit. Penelitian juga menemukan adanya korelasi
antara infeksi bakteri, virus, jamur, maupun alergi yang berkaitan erat dengan
defisiensi magnesium dalam tubuh seseorang. Selain itu, kekurangan Magnesium
juga dapat menyebabkan depresi. Gejala kekurangan Magnesium biasanya ditandai
dengan nyeri dan kram otot, mudah lelah, migrain, kejang, jantung berdebar,
kurang napsu makan, anoreksia, tremor, hingga kehilangan berat badan.
Zinc:
Merupakan mineral esensial yang berperan penting
dalam sistem kekebalan tubuh,mempercepat penyembuhan luka serta membantu
regulasi sel tubuh maupun sistem saraf. Kekurangan Zinc dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan, gangguan seksual dan kematangan tulang, lesi pada kulit,
diare, kebotakan, gangguan napsu makan, serta meningkatkan potensi terkena
infeksi karena terganggunya sistem kekebalan tubuh. Kandungan Zinc tertinggi
dapat ditemukan pada sereal serta daging merah.
Vitamin A:
Vitamin A (Retinol) merupakan nutrisi esensial yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh manusia untuk menjaga fungsi normal sistem
penglihatan, pertumbuhan dan perkembangan sel dan organ tubuh, memelihara
sistem reproduksi, serta menjaga daya tahan tubuh.
Vitamin B:
Vitamin B1 (Thiamin) berperan sebagai koenzim dalam
proses metabolisme serta memiliki fungsi penting pada sistem saraf.
Vitamin B2 (Riboflavin) untuk mengatasi kekurangan
Vitamin B2 berupa sakit tenggorokan, edema pada faring, keilosis, lesi pada
sudut bibir, mulut maupun lidah, serta kondisi dermatitis.
Vitamin B3 (Niacinamide) untuk mencegah kekurangan
Vitamin B3 (Niacinamide) yang merupakan ko-substrat/ koenzim pada sejumlah
proses metabolisme, ditandai dengan 3D yakni Dermatitis, Dementia dan Diare.
Vitamin B5 (Pantothenate) untuk mencegah sindrom kaki
terbakar (mati rasa), nyeri berkepanjangan, mood yang tidak stabil, insomnia,
anemia, anoreksia, konstipasi, muntah, kontraksi otot dan kulit yang tidak
normal (termasuk manifestasi jerawat).
Vitamin B6 (Pyridoxine) memiliki manfaat pada
metabolisme tubuh dan juga berperan dalam pengaturan hormone steroid.
Vitamin B12 (Cyanocobalamin) mencegah anemia dan
proses degenerasi spinal.
Vitamin C
Berperan dalam proses metabolisme tubuh, meningkatkan
penyerapan zat besi, anti-oksidan yang mampu menangkal radikal bebas serta
meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan berbagai penyakit. Vitamin C juga
termasuk vitamin yang bagus untuk masa
pemulihan.
Vitamin D
Untuk mengembalikan kadar kalsium dan fosfat tubuh ke
level normal, serta menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Vitamin E
Sebagai anti oksidan dari serangan radikal bebas.
Mineral
Penting Lainnya
- Zat Besi berfungsi membawa oksigen ke seluruh organ tubuh sehingga berperan dalam pembentukan energi didalam sel tubuh serta pembuatan hemoglobin (darah), sehingga badan tidak mudah lelah.
- Tembaga berperan dalam proses metabolisme, menjaga kesehatan kardiovaskular, tulang, saraf otot, dan pembuluh darah, serta penyerapan zat besi. Tembaga bersama zat besi membantu sistem pernapasan dan sintesis hemoglobin. Selain itu, Tembaga juga berperan dalam menghasilkan pigmen melanin bagi kulit, rambut dan mata.
- Mangan adalah mineral alami dalam tubuh yang jumlahnya kecil. Mangan juga merupakan zat antioksidan kuat yang mampu mengeluarkan radikal bebas dari dalam tubuh, menjaga kesehatan tulang, membantu penyerapan vitamin dan membantu fungsi hati.
- Iodium merupakan komponen penting pada hormon tiroid yang berperan dalam regulasi pertumbuhan serta aktivitas sel Iodium.
Akhirnya saya pun mantab mencoba Theragran-M
dan memang benar sejak mengkonsumsinya secara rutin kondisi tubuh saya jadi
lebih fit dan bugar. Alhasil saya pun tidak gampang sakit dan kalaupun sampai
jatuh tidak perlu waktu lama bagi tubuh saya untuk recovery. Kini saya tidak
khawatir lagi meski menjalani segudang aktivitas mulai dari rumah, kantor
hingga acara blogger karena ada Theragran-M yang menjadi partner setia saya
menjadikan hidup lebih hidup.
Dari perjalanan hidup saya selama
ini ada satu benang merah yang membuat hidup saya Live to the Max yaitu mendalami
hobi menulis. Baik itu menulis buku atau blog, keduanya memberikan suntikan
semangat sekaligus inspirasi untuk menghasilkan karya setiap harinya. Untuk saat
ini saya merasa lebih enjoy di dunia blog karena saya mendapatkan apresiasi
yang berarti dari pembaca, kesempatan-kesempatan berharga yang hanya bisa saya
peroleh lewat blog dan tentunya juga tambahan penghasilan. Apa sih yang lebih
menyenangkan di dunia ini selain mendalami hobi yang tidak hanya memberikan
kepuasan batin bagi diri sendiri namun juga bermanfaat bagi orang lain.
Saya selalu berdoa kepada Allah
agar memberikan saya kesempatan untuk tetap bisa menulis hingga tua nanti
karena saya ingin hidup saya ini menjadi berkah dan bermanfaat. Bahkan nanti
setelah saya tiada tulisan saya akan tetap bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Dengan begitu tercapailah keinginan saya untuk menjadikan hidup
yang hanya sekali ini Live to the Max, aamiin.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.
gara-gara menulis dan ngeblog saya jadi kenal mas ihwan he.he.. artikelnya keren mas.. ulasan tentang Theragran-M juga mantabb.. pokoknya happy blogging wes.. :)
BalasHapusmemang daya tahan tubuh itu perlu ya, apalagi seusia aku merasakan banget kl mudah capai dibanding lagi masih muda dulu, ya hrs minum suplemen tuk mengantisipasinya
BalasHapusWiiihh pernah bareng tour aama Raditya Dika? Keceeee
BalasHapusKeren ih perjalanan karir Mas Ihwan. Ternyata dari dulu udah jadi seleb. Haha. Aku pernah bermimpi bisa sedikit nyemplung ke dunia penulisan buku,tapi ternyata kemampuan cetek, cuma bisa ngeblog di friendster. Itupun kemudian ilang karena FS tutup. Hihihi. Keren lah.
BalasHapusMenjalani passion gak sekadar semangay, emang. Perlu juga vitamin yang bagus untuk daya tahan tubuh.
BalasHapusAKu juga penyuka karyanya mba Dee,pengen punya karya2 kayak beliau, tapi sepertinya syuulitt... Btw penerbit indie sama self publishing itu sama gak ya, coba aja mas menelurkan karya kembali melalui penerbit yang self publishing..
BalasHapusOooh, ternyata gitu to asal muasalnya suka menulis, ya? Memsng menulis itu seperti obat. Seperti psracetamol, penyembuh awak adem oanas karena kegalauan jiwa. Seperti narkoba,bikin kecanduan. Seperti baygon, menghalau pikiran negatif. Khan baygon juga obat. Obat nyamuk. Wkwkwkwkwk......
BalasHapusKalo gak menulis mungkin kamu gak akan kenal sama Ivon, hehehehe...
BalasHapusMas Ihwan itu fotomu sama Raditya Dikaaa? Ya ampuuun aku iriiii
BalasHapusAda kenangan manis bersama Raditya Dika ya, Mas. Hehe.
BalasHapusSemoga perjalanan literasinya selama ini akan terus memberikan semangat untuk tetap menulis dan berbagi :)
Baru tahu Mas Ihwan menulis buku juga, sukses terus ya mas :)
BalasHapusDoing everything with your passion and you will enjoy it. Good luck ya...
BalasHapussaya pun suka menulis karena awalnya suka membaca, keren pengalamannya mas ihwan
BalasHapusluar biasa mas ihwan perjalanan menulisnnya, semangat yaaa
BalasHapusKece nih tulisannya
BalasHapusInspiring banget nih mas moga juara yaa
BalasHapusKindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Oh mozaik rehat dulu ya...
BalasHapusSukses terus ya menulisnya :)
Wah pemilihan temanya sama. Semoga sehat selalu ya agar bisa terus menulis. Visit new my blog at kangamir dot kom ^^
BalasHapusSehat emang nikmat gak terkira ya Mas. Good luck.
BalasHapusBeneerrr mas, terapi jiwa dgn menulis juga..
BalasHapusSalut sama Mas Ihwan, menemukan passion menulis dengan kontemplasi sendiri ya mas, terlebih terjuan juga nih di dunia literasi pekerjaan tetapnya juga. Semangat mas, to be a writer and a blogger, too :)
BalasHapusAamiin bisa menulis sampai tua nanti :D
BalasHapusAku salfok sama mu wedding storyy
BalasHapusMas aq penasaran sama novelmu, bnran komedi nih? Mau lah baca, masih ada di toko buku kah? Anyway selalu salut sama yang peran tripel kayak gini, energinya luar biasa
BalasHapusKesehatan itu adalah investasi terbesar dalam hidup kita
BalasHapusDengan sehat kita bebas untuk beraktivitas apa saja
Semoga kita semua diberi kesehatan melimpah dan tak abai pada alaram tubuh ya
Minum multivitamin juga bisa jadi pilihan untuk menjaga stamina
Sehat memang sebuah harta terbesar kok. Kadang pas sakit mesti susah nulis apalagi buka blog jadi satu kendala tersendiri. Kadang malah kalau demam itu sebuah musibah bisa lewat banyak DL.
BalasHapusSejak kenal blog, kalau sehari nggak ngeblog serasa ada yang kurang. :)
BalasHapusAku juga kadang butuh supply multivitamin. Aktivitas tetap, tapi cuaca nggak menentu.
BalasHapusWahh, pernah talkshow bareng Radit, kamu keren Mas Ihwan.
BalasHapusAh, Bobo! Kenangan banget yah majalah Bobo itu. Semoga sehat selalu dan bisa terus produktif menulis ya, Mas. Memang kesehatan jadi modal utama nya dulu.
BalasHapusKadang memang, tak cukup nutrisi dari makanan jika habis sakit ya. Apalagi biasanya nafsu makan ga langsung bangkit. Makanya perlu multivitamin kek gini
BalasHapusAyo ihwan lahirkan buku lagi, punya kemampuan gitu jangan disia-siakan
BalasHapussukses selalu, Mas, dengan karya-karya bukunya :)
BalasHapusJadi ingat masa2 di multiply...
BalasHapusWihh pengalamannya seru dan kece deh. Semoga sehat selalu ya Ihwan Hariyanto biar lancar terus ngeblognya. Theragram emang bagus buat multivitamin
BalasHapus