4 Langkah Sukses Koperasi Zaman Now



Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti diklat anggota koperasi di tempat kerja, adapun hal-hal yang disampaikan dalam diklat tersebut antara lain pengenalan produk-produk koperasi seperti tabungan, deposito, pinjaman mikro dan makro serta supermarket.

Selain itu koperasi juga membagikan kartu anggota yang dipergunakan saat mengadakan transaksi jual-beli di supermarket milik koperasi. Jadi nanti ketika anggota koperasi berbelanja tinggal tunjukkan kartu yang discan petugas, otomatis pembelian akan masuk ke akun anggota tersebut. Kami tentunya menyambut baik keberadaan kartu anggota yang kedepannya akan ditingkatkan fungsinya menjadi seperti kartu ATM.

Digitalisasi di segala aspek kehidupan manusia memang tidak terhindarkan di Era Industri 4.0 ini, termasuk di dunia koperasi. Contoh kecil digitalisasi koperasi di tempat kerja saya adalah penerapan barcode di supermarket. Dengan adanya barcode, pembeli bisa mengecek harga sebelum membeli pada barcode reader yang disediakan. Petugas koperasi juga akan lebih efisien dalam melayani pembeli.

Lalu apakah digitalisasi di dunia koperasi hanya sebatas itu saja? Tentu saja tidak Ferguso!


Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia

Sebelum kita membahas tentang penerapan digitalisasi dalam koperasi, ada baiknya kita mengetahui dulu apa aja sih peran koperasi dalam perekonomian Indonesia. Hal ini perlu diketahui agar kita sadar betapa besar peran koperasi sehingga sayang jika sampai tergerus dalam Era Industri 4.0.



Adapun peran Koperasi dalam perekonomian Indonesia antara lain:

  • Mengembangkan Kegiatan Usaha Masyarakat: misalnya koperasi yang bergerak dalam bidang usaha pengadaan alat-alat pertanian.
  • Meningkatkan Pendapatan Anggota: Kalau kamu menjadi anggota koperasi, kamu bisa mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi sehingga kamu mendapatkan keuntungan.
  • Mengurangi Tingkat Pengangguran: Kehadiran koperasi di Indonesia diharapkan bisa menolong nasib mereka yang membutuhkan pekerjaan, karena dengan adanya koperasi akan dibutuhkan banyak pekerja untuk mengelola usahanya.
  • Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat: Kegiatan koperasi bisa meningkatkan penghasilan para anggota koperasi. Ini berarti peran koperasi bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.
  • Turut Mencerdaskan Bangsa: Usaha koperasi bukan hanya kegiatan di bidang material atau jasa saja lho, tapi juga mengadakan kegiatan pendidikan terhadap para anggotanya. Pendidikan tersebut antara lain diberikan dalam bentuk pelatihan keterampilan serta manajemen bisnis dan keuangan.
  • Membangun Tatanan Perekonomian Nasional: Koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa dan dikembangkan oleh pemerintah, perlu dikembangkan bersama kegiatan usaha lainnya.

4 Langkah Sukses Koperasi Zaman Now

Meskipun koperasi memiliki peran yang penting dalam perekonomian di Indonesia namun sayangnya tidak banyak orang yang tertarik menjadi anggota apalagi pengurus koperasi. Apalagi generasi Milenial, mereka cenderung lebih suka menabung atau pinjam uang di bank dan belanja di supermarket.
Padahal ada keuntungan berupa SHU yang bisa kita dapatkan jika kita rajin menabung dan belanja atau meminjam uang di koperasi. Saya sebagai generasi milenial, sudah membuktikan hal tersebut. Setiap tahun saya mendapatkan SHU dari koperasi di tempat kerja, tentunya besaran SHU tergantung besaran tabungan, belanja dan hutang yang kita miliki di koperasi.



Agar generasi Milenial tertarik maka koperasi harus merubah image-nya dari lembaga keuangan yang terkesan jadul dan konvensional menjadi lembaga keuangan zaman now. Ada beberapa langkah untuk melakukan rebranding koperasi menjadi lebih kekinian, namun tetap mempertahankan nilai-nilai cooperative yang sudah ada sejak dulu.

  1. Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Di Era Industri 4.0, aplikasi teknologi informasi dapat kita temukan pada semua bidang kehidupan. Mulai dari transportasi, kuliner, keuangan hingga kesehatan kini bisa kita lakukan cukup dengan aplikasi di HP. Nah koperasi pun harus melakukan hal yang sama agar tidak semakin ketinggalan.
Penerapan TI ini tidak sebatas pada sistem transaksi dan pelaporan, tapi juga integrasi dengan produk dan layanan. Dengan demikian para anggota bisa mengakses secara real time sebagaimana fintech pada umumnya. Nah ada produk dari PT Multi Inti Digital Bisnis (MDB) yang cocok diterapkan oleh koperasi digital yaitu  coopRASI. coopRASI adalah sebuah aplikasi yang memberikan kemudahan bagi anggota koperasi untuk melihat saldo simpanan, pinjaman dan SHU melalui smartphone.



  1. Event Online dan Offline
Para milenial biasanya tertarik dengan event yang memberikan pengalaman baru yang bisa mereka share ke social media. Nah pengelola koperasi bisa mengadakan berbagai kegiatan untuk menarik minat para milenial, baik secara offline maupun online.
Kalau event online misalnya dengan mengadakan kompetisi sosmed: lomba foto bertema koperasi di IG. Koperasi juga bisa membuka jasa konsultasi dan edukasi online. Kalau kegiatan offline antara lain mengadakan bazar atau pameran produk anggota, lomba jalan santai di moment-moment tertentu dan wisata bersama.
Baik event online maupun offline, selain bertujuan untuk menjalin networking dan silaturahmi antara pengurus dan sesama anggota, juga secara tidak langsung menjadi media promosi ke masyarakat luas.

  1. Diklat yang Bersekinambungan
Pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan tidak hanya diperuntukkan bagi pengurus dan pengawas namun juga anggota koperasi. Jika diklat bagi pengurus dan pengawas tujuannya untuk mengasah kepemimpinan dan meningkatkan kompetensi pengelolaan koperasi, maka diklat untuk anggota memiliki manfaat untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan mengelola keuangan, memberdayakan anggota serta memupuk loyalitas anggota.
Agar efektif maka harus dikemas menarik dan materinya sesuai dengan kebutuhan anggota. Kalau diklat buat generasi milenial contohnya diklat pengelolaan keuangan, diklat ide bisnis, diklat promosi lewat sosmed dll.

  1. Organisasi yang Sehat
Agar koperasi siap menghadapi tantangan dari masa ke masa, maka harus memiliki organisasi yang sehat. Sebuah organisasi dikatakan sehat apabila memiliki kebijakan terpadu yang memungkinkan koperasi untuk terus berbenah diri baik sebagai usaha maupun organisasi.
Kaderisasi dan peningkatan kompetensi pengurus dan pengawas harus dilakukan secara rutin melalui diklat, workshop dan kegiatan lain yang relevan. Selain meningkatkan wawasan dan keterampilan, kegiatan ini juga berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai koperasi agar para penggerak koperasi semakin menghayati tugas dan tanggung jawabnya dalam mensejahterakan anggota.
Selain itu, monitoring dan evaluasi juga harus dilakukan secara rutin agar program kerja berjalan sebagaimana mestinya dan meminimalisir resiko usaha maupun organisasi.
Pada dasarnya koperasi tidak bisa berdiri sendiri, dia harus membangun networking dengan lembaga-lembaga mitra seperti koperasi sekunder, institusi pemerintahan, asuransi, perbankan, lembaga hukum dan lembaga lain yang relevan. Dengan demikian organisasi koperasi akan semakin sehat dan kuat.


Nah bagaimana, sampai di sini kamu sudah paham bukan betapa besarnya peran koperasi dalam perekonomian Indonesia. Sayang sekali bukan jika koperasi tidak dikelola dengan baik dan melakukan rebranding di Era Industri 4.0 ini. Sudah saatnya Koperasi dan Generasi Milenial berkolaborasi agar perekonomian Indonesia semakin maju dan survive menghadapai tantangan zaman now!

#PRAJA2019 #anugerahMISGroup #koperasi #wirausaha



Tidak ada komentar