Gajahmada Plaza Malang
Hai, ketemu
lagi dengan Papa Ihwan. Di rubrik nostagila kali ini saya mau membahas tentang
kenangan masa kecil dan remaja dengan sebuah mall yang terbilang cukup tua di
Malang yaitu Gajahmada Plaza. Gajahmada Plaza beralamat di Jl. K.H. Agus Salim,
Malang, lokasinya sangat strategis karena berada di pusat kota Malang. Untuk
menemukan Gajahmada Plaza (selanjutnya saya sebut GP) mudah kok, dia terletak
di sebelah timur Alun-Alun Kota Malang. GP juga berdekatan dengan beberapa pusat
perbelanjaan lainnya seperti Mitra 1, Malang Plaza, Variety, Sarinah dan
Ramayana.
Era Kejayaan Gajahmada Plaza
Memang, pada
era 90an pusat perbelanjaan di Malang terpusat di tengah kota. Di satu sisi
memberikan keuntungan jika kita ingin wisata belanja nggak perlu jauh-jauh
tinggal turun aja di pusat kota bisa mengunjungi satu per satu mall atau plaza
di atas. Namun di sisi lain karena pusat keramaian terfokus di satu titik
membuat kawasan K.H. Agus Salim ini rawan macet, apalagi jika weekend atau
musim liburan. Pengunjung yang datang tidak hanya warga Malang namun juga dari
kota-kota kecil di sekitar Malang seperti Kepanjen, Blitar, Kediri dan Jombang.
Gajahmada
Plaza terdiri atas tiga lantai yang diisi oleh berbagai macam stand dengan
beraneka rupa barang. Namun boleh dibilang hampir 80% stand di Gajahmada Plaza
didominasi oleh stand fashion. Keunikan dari Gajahmada Plaza adalah pada bangunannya
yang didesain tembus ke daerah Pecinan sehingga bila pengunjung ingin pergi ke
Pecinan atau Pasar Besar Malang tidak perlu memutar lagi ke utara.
Pada era
kejayaannya, Gajahmada Plaza selalu ramai dikunjungi oleh warga Malang. Banyak faktor yang membuat GP diminati para
pembeli, yang pertama karena barang yang disediakan lengkap. Di dalam Gajahmada
Plaza terdapat swalayan yang berada di lantai 2 bernama Ratu yang menjual
barang-barang kebutuhan pokok. Lalu di lantai 3 terdapat area permainan dengan
berbagai macam wahana seperti Ding-Dong, Dragon hingga Perahu Columbus. Bahkan di
lantai 1 dulu ada satu toko kaset yang menjadi jujugan pembeli jika artis idola
mereka mengeluarkan album terbaru. Harga barang-barang di Gajahmada Plaza juga
cukup bersahabat, nggak heran jika dulu selalu dipadati pengunjung.
Keluarga saya
mulai dari ibu hingga para bibi saya dulu jika belanja bulanan selalu ke Ratu,
saya pun ketika sudah bekerja jadi ikut-ikutan belanja kebutuhan di sana. Kenangan
paling membekas di Gajahmada Plaza adalah ketika saya dulu diajak oleh mendiang
Bapak main di area permainannya. Bersama kakak saya yang nomer dua yaitu Mbak U’us
kami diajak naik Dragon dan Perahu Columbus. Waktu itu saya setelah menaiki dua
wahana tersebut saya sampai pusing bahkan sampai muntah dibuatnya.
Gajahmada Plaza Kini
Seiring berjalannya
waktu, bermunculan mall-mall baru di Malang yang lebih modern dan besar seperti
Malang Town Square, Araya, Mall Olympic Garden dan Dien Plaza. Lokasi mall baru
ini tersebar di beberapa titik kota Malang. Hal ini sejalan dengan program
Pemerintah Kota Malang yang ingin memecah pusat keramaian yang selama puluhan
tahun terkonsentrasi di Alun-Alun Kota Malang.
Mall-mall
baru ini dari segi desain lebih elegan dan modern, fasilitas dan barang yang
dijual lebih lengkap dan memberikan kenyamanan dalam berbelanja. Point terakhir
itu memang sebelumnya kurang terpenuhi di mall-mall lama seperti di Gajahmada
Plaza salah satunya.
Agar tak
kalah bersaing dengan mall baru, Gajahmada Plaza pun melakukan beberapa
perubahan. Perubahan paling signifikan di lantai 3 dimana wahana permainan
ditiadakan dan digantikan oleh stand fashion yang membidik kawula muda. Sayangnya
perubahan ini tidak diikuti dengan perbaikan bangunan dan fasilitas. Bangunan Gajahmada
Plaza sekarang sama persis ketika saya masih kecil dulu. Kalaupun berubah hanya
pergantian stand. Bahkan layout barang-barang di Swalayan Ratu sama sekali
tidak berubah hingga sekarang. Padahal swalayan modern Hypermart di Matos yang
umurnya lebih muda saja sudah melakukan perubahan tata letak sebanyak dua kali.
Setelah saya
menikah saya pun tidak pernah lagi belanja kebutuhan bulanan di Ratu,
penyebabnya karena istri (Mama Ivon) tidak suka kalau harus belanja
berdesak-desakan. Memang sih, jika awal bulan kondisi di Ratu itu beneran crowded. Ditambah lagi AC-nya kurang
maksimal sehingga jadi gerah dan belanja pun semakin tidak nyaman.
Nah awal
bulan kemarin, entah kesambet apa Mama Ivon belanja bulanan di Ratu. Sendirian lagi,
awalnya dia janjian mau nonton Dilan sama teman blogger Malang lainnya di
Malang Plaza. Tapi sayangnya gatot, akhirnya dia pun iseng main-main ke
Gajahmada Plaza dan belanja di Ratu. Eh ternyata dia membuktikan sendiri jika
harga beberapa barang di Ratu lebih murah. Sampai-sampai kemarin lusa dia
ngajak balik lagi ke Ratu buat nyari salah satu stok bahan kosmetiknya yang
habis.
Dan saya
antara kagum ama terheran-heran ketika melihat tata letak barang-barang di Ratu
yang tidak berubah sama sekali sejak dulu. Bayangin aja, sejak saya masih SD
sampai saya punya anak dua! Pasti banyak faktor yang membuat pihak pengelola
Gajahmada Plaza tetap mempertahankan tata letak barang-barangnya. Bisa jadi
mereka nggak mau keluar duit buat renovasi atau pengelolanya tipe-tipe kekasih
yang setia. Saya jadi kepo gimana ya perasaan pegawai Ratu yang sudah lama
bekerja di sana, apa nggak bosen liat pemandangan yang itu-itu mulu.
Mereka Juga Memiliki Kenangan di Gajahmada Plaza
Ketika saya
mengupload foto-foto Gajahmada Plaza dan Ratu di sosmed, ternyata mendapatkan
banyak komentar dari teman-teman yang juga memiliki kenangan di sana.
Temen kerja
saya khey.putri menulis komen: mall jaman sekolah. Padahal
dia ini orang Sidoarjo.
Lalu ada Mbak
liadjoen:
Sik onok yo mas? Seingatku mall ini akhir 80-an setelah Mitra & Malang
Plaza.
Yang tidak saya sangka komentar dari
sepupu Mama Ivon yaitu Dek Tika aka Jefrina:
jefrinar: Ya Allah, aq pernah kerja di situ loh
mas @ihwanhariyanto , di
jaman perjuangan. Dan mas yg baju putih berdiri di kasir itu, masih awet aja
disana, Ya Allah. Nostalgia liat poto2 ini, hiks.
Tak ketinggalan adik kelas saya di SMA novanindp juga berkomentar: Toko mainan
sblh Ratu swalayan msh ada gak ya?
Temen Mama Ivon juga ikut berkomentar:
astrimaulikha: Seingetku kl kesana ak
selalu naik bom bom car, ato aku yg salah inget ya? Hahaa
Yang unik
malah ada rekan kerja yang usianya cukup jauh di bawah saya ternyata malah
sering ke Gajahmada Plaza.
prayogawikandani:
Langganan gue tuh. sampek sekarang masih sering ke GM Mas.
Saya senang
membaca komentar-komentar tersebut karena ternyata bukan hanya saya saja yang
memiliki kenangan di Gajahmada Plaza. Menemukan orang yang sama-sama memiliki
kenangan terhadap sesuatu itu seperti menemukan saudara senasib sepenanggungan
wekekeke lebay dikit nggak apa-apa. Dan gara-gara postingan foto dan video
tentang Gajahmada Plaza itu saya baru tahu dari Mbak Nanai jika di Jakarta wich is kota metropolitan juga punya
Gajahmada Plaza tapi nggak begitu terkenal hehehe.
Itulah
sedikit cerita nostalgia saya tentang Gajahmada Plaza Malang. Salah satu
pelajaran yang bisa diambil dari eksistensi Gajahmada Plaza Malang ini adalah jangan
pernah malas untuk meningkatkan kualitas diri agar dapat beradaptasi dan
bersaing dengan pendatang-pendatang baru yang lebih baik. Saya yakin jika
pengelola Gajahmada Plaza dan Ratu mau berbenah diri dengan rebranding menjadi mall yang lebih
modern dan nyaman maka semakin banyak warga Malang yang berkunjung ke sana.
0 komentar