Tantangan Membuat Tulisan dan Video

sumber: www.dreamstime.com



Hallo, awalnya tadi saya bingung mau nulis apa. Tapi saya mencoba menguatkan diri untuk mencoba menulis, maklum blog saya ini sudah lama nggak up-date. Terakhir posting tanggal April 2018 dan 4 post terakhir isinya job review semua. Sungguh saya nggak berniat pamer atau nyombong: Neh gue blogger laris manis. Sebab di kalangan blogger, kalau blog isinya job review mulu apalagi hanya content placement, pasti sama blogger nyinyir lainnya akan dikomen: INI BLOG APA ETALASE??

Jujur saja, saya nggak berniat males-malesan ngeblog. Bahan yang saya miliki banyak #sombonglagi, teruatam foto-foto baik itu ketika nyobain tempat makan di Malang atau sekedar piknik tipis-tipis bareng keluarga di luar kota. Tapi ya gitu, belakangan saya merasa sangat susaah mau ngawali nulis. Penyebabnya banyak sih tapi yang utama karena saya kadung asyik ama dua channel. Aah basi lu Wan, Youtube mulu yang dikambing hitamin.

Sebenarnya membuat tulisan dan video itu sama-sama ada tantangannya tersendiri. Kalau menurut saya tantangan menulis itu larinya banyak ke daya ingat, apalagi kalau objek yang kita tulis itu sudah agak lama. Nah saya memiliki daya ingat yang buruk, wong saya sering lupa dimana menaruh kunci motor. Padahal baru 5 menit yang lalu ditaruh. Apalagi ini menulis objek yang sudah seminggu, sebulan, tiga bulan, setahun….
Trus yang kedua bagaimana kita membuat tulisan yang Show, Not Tell! Seperti kita tahu, Show not tell merupakan salah satu strategi menulis agar tulisan mampu menarik dan mengikat pembaca. Nah ini saya masih sering kejebak menulis dengan sekedar kasih tahu aja, tanpa berusaha untuk membuat pembaca merasa melihat langsung bahkan terlibat di dalamnya.
Tantangan ketiga adalah foto. Saya kadang memerlukan waktu hingga setengah jam hanya untuk memilih dan mengedit foto dan satu tulisan minimal ada 10 foto guna mendukung tulisan saya. Yang bikin lama adalah rename foto sesuai dengan tema atau subjek tulisan lalu ketika sudah diposting masih harus diberi deskripis di image property agar tulisan kita lebih SEO.

Sedangkan tantangan membuat video lain lagi.

Yang pertama, sebelum syuting kita harus membuat kerangka cerita dan script agar saat tampil depan kamera tidak kagok apalagi bingung apa yang mau kita omongin. Nggak harus di tulis sih, minimal kita sudah membuat kerangka cerita dan script di kepala kita.
Kedua, kalau kita syuting di tempat umum maka yang pasti harus percaya diri sebab kita dituntut untuk cuap-cuap depan kamera dengan kondisi diliatin banyak orang. Buat saya yang aslinya introvert dan volume suara kecil, ini tantangan banget.
Tantangan ketiga adalah gangguan dari pihak luar. Macem-macem sih, mulai dari anak yang ikut nimbrung bahkan sampai teriak-teriak. Suara orang lagi jualan di jalan mulai dari suara lantang penjualnya hingga kentongan bakso.
Kalau gangguan datang saat menulis, maka kita bisa langsung ninggalin tulisan kita. Ntar kalau mood sudah oke bisa dilanjutin menulis lagi. Nah beda ketika syuting, kalau ada gangguan maka pilihannya susah. Kalau mau dilanjut itu harus terima apa adanya, misal ada suara kentongan bakso lewat ya wes cuek aja. Bisa sih diakalin nanti pas editing. Kalau mau stop, ya harus mau ribet prepare syuting lagi besoknya. Repotnya kalau yang kepotong itu masih satu scene, maka setting dan penampilan kita harus sama persis kayak kemarin. Nggak lucu kan kalo satu scene tapi bajunya beda.

Enaknya kalau proses bikin video itu, ketika proses editing kita tinggal gabungin semua video mentah yang kita miliki. Nggak perlu menguji daya ingat banget kayak menulis. Enaknya menulis beda lagi, misalnya ada bagian yang lupa kita cantumin kita tinggal edit aja tulisannya di blog, beres deh. Kalau video nggak bisa, mau nggak mau harus syuting ulang. Atau kalau males ya, kasih aja koreksi menggunakan voice over.

Oke deh, itulah Tantangan Membuat Tulisan dan Video versi saya, nggak tahu deh kalau versi Mas Anang. Kalau versi kalian gimana?









Bentar, ini sebenarnya tadi mau tjurhat tapi kok malah bikin artikel. Ah ya sudahlah, yang penting blog up-date dengan tulisan organic biar nggak dibully: Dasar Lo Blogger Tjurhat :P



9 komentar

  1. Kan udah sah jadi blogger curhat. Tinggal jadi videografer curhat 😂

    BalasHapus
  2. Lha tadi curhat ke aku mau nulis tentang bakso boedjangan? Kok beda sama yg ditulis beb ? 😂

    BalasHapus
  3. Jangan suka nyinyir, mau Ramadhan nih.
    Kalau saya nyerah dulu bikin video mas,terakhir belajar bikin video review produk, ada backsound anak kecil :"buka apa sih itu, kok pake ngomong2.." udah deh batal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Weekekekeke jangan nyerah Mbak, ayo semangattt.

      Hapus
  4. Bagiku yg teramat susah ya ide sama editingnya mas. Butuh belajar dari nol hehehehehe... Mantaps mas ihwan...

    BalasHapus
  5. aku masih belum pede kalau bikn video di tempat umum...kecuali lagi sepi wkwwkwkwk

    BalasHapus
  6. Mas Ilham channel Youtubenya apa nih ?.
    Pengin nonton vlog curhatannya 😂

    BalasHapus