sumber: |
Pagi itu time
line FB saya dihiasi indahnya janur kuning berita tentang video seorang
pengantin pria yang jatuh pingsan di pelukan mantannya. Nokis, sang pengantin
pria ini jadi baper karena Novi, sang mantan menyanyikan lagu Balo Lipa. Lagu
Balo Lipa ini adalah lagu Tenda Biru versi Bugis yang bercerita tentang seorang
pria yang ditinggal menikah sama kekasih hatinya.
Alkisah, Nokis
dan Novi ini pernah menjalin hubungan asmara yang cukup lama, bahkan keluarga Nokis
sudah pernah melamar Novi sampai 3 kali namun selalu ditolak karena Novi masih
kuliah. Meskipun begitu mereka tetap pacaran hingga kemudian Novi pindah dari Sengkang,
kota mereka di Sulawesi Selatan, ke Jambi. Berhubung Nokis nggak tahan LDR, dia
minta putus. Beberapa bulan kemudian, dua-duanya sudah punya pacar lagi.
Nokis dan Musriani wefie bersama salah satu tamu. |
Nokis akhirnya
menikah dengan Musriani. Menurut cerita Novi, ibunya Nokis meminta Novi untuk
datang di pernikahan Nokis. Novi yang sudah menganggap orang tua Nokis seperti
orang tuanya sendiri tak sampai hati menolak undangan tersebut. Cerita yang
berbeda justru dituturkan oleh kakak Nokis, sebenarnya ibunya Nokis sudah
melarang Novi datang di pernikahan anaknya. Tapi Novi malah nekat datang
bersama teman-temannya. Dan akhirnya terjadilah tragedi nyanyi Balo Lipa-cium-peluk-pingsan
tersebut. Entah cerita siapa yang benar, nasi sudah menjadi bubur. Kisah Nokis-Novi
sudah terlanjur viral tidak hanya di internet namun hingga ditayangkan di
sebuah televisi swasta. Mungkin sebentar lagi, mereka akan diundang ke acara
Hitam Putih atau Pagi-Pagi Pasti Happy :D
Diundang Mantan ke Pernikahan
Berbicara soal diundang
atau mengundang mantan ke pernikahan, saya sendiri pernah mengalaminya. Kita
bahas yang diundang dulu yaa. Saya dulu pernah pacaran ama seorang gadis yang
tinggal di Kebonsari, sebut saja namanya Melani (kalau pakai nama Melati ntar
dikira kisah kriminal atau mesum). Meskipun kami hanya pacaran sebentar namun
kisah-kasih saya bersama Melani ini cukup membekas di hati sehingga saya sampai
gagal move on. Suatu ketika saya menghubunginya lagi dan ternyata dia sudah
punya kekasih lagi. Bahkan mereka sudah sampai tahap lamaran.
Bukannya
mundur, saya malah tetap menjalin komunikasi dengan Melani. Apalagi Melani
kemudian mengutarakan sesuatu hal yang bikin saya makin nggak bisa move on,
kurang lebih dia ngomong gini ke saya:
“Kenapa ya dulu
saat kita masih bersama aku nggak bisa melihat ketulusan cintamu Mas. Tapi kini
setelah aku bersama yang lain, aku malah baru menyadarinya.”
Anjaaay…bukannya
ngadem-adem hati saya biar tobat nggak gangguin calon istri orang, eh ini cewek
malah ngundang-ngundang buat selingkuh. Karena kami sama-sama gagal move on
akhirnya saya pun jadi penganut lagunya Astrid: “Jadikan aku yang kedua, buatlah diriku bahagia. Walaupun kau takkan
pernah, kumiliki selamanya.”
Tapi emang bener
katanya band Merpati bahwa Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah. Jadi selingkuhan
itu lebih banyak makan hati dan rasanya sebagai seorang lelaki kok nggak ada
harga dirinya. Akhirnya saya memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami. Saya
berharap setelah saya pergi, dia akan hidup bahagia dan tenang bersama calon
suaminya. Eh lha kok suatu hari saya lihat di status FB-nya bahwa dia jatuh
cinta ama pria yang lain lagi.
Saya pun
kemudian mengklarifikasi hal tersebut dan dia dengan enteng mengakuinya.
Omaigot, ini cewek apa emang doyan selingkuh. Di situ saya pun sadar dia nggak
pantas untuk saya kejar-kejar bahkan dijadiin calon istri. Saya pun meluapkan
amarah dan kekesalan saya padanya, sekalian juga nyeramahin dia agar nggak
selingkuh lagi.
Nggak lama setelah
itu, Melani menikah dengan calon suaminya dan saya pun diundang ke
pernikahannya. Dia tidak mengirimkan undangan sih, hanya lewat sms. Bahkan
salah satu sahabatnya juga mengajak saya untuk datang ke pernikahan Melani.
Tapi saya dengan tegas menolak meskipun diundang pakai undangan resmi sekalipun.
Kondisi hati
saya saat itu masih belum stabil, masih ada rasa marah dan benci sama Melani.
Kalau saya nekat datang yang ada saya malah jadi baper dan gagal move on lagi.
Yang namanya benci dan cinta itu kan bedanya tipis cuy, kalau nggak percaya
tanya deh ama Diana Nasution atau Ello yang nyanyi lagu Benci Tapi Rindu.
Mengundang Mantan ke Pernikahan
Selain diundang
mantan ke pernikahannya saya pun juga pernah mengundang mantan ke pernikahan
saya. Alkisah saya pernah pacaran sama seorang gadis yang rumahnya hanya beda
gang aja, lebih tepatnya dia tetangga kakak ipar saya. Sebut saja namanya Rose
(alasan pemilihan nama tetap sama kayak di atas).
Waktu itu kami
dari awal sudah sepakat bahwa hubungan ini dijalani dengan serius, makanya
pembahasan kami sudah sampai di rencana pernikahan. Nah kami ada perbedaan
pendapat tentang penentuan waktu pernikahan dan tinggal dimana setelah menikah.
Rose ingin agar kami menunggu kakaknya menikah terlebih dahulu dan nanti setelah
menikah dia ingin agar kami tinggal di rumahnya. Alasannya karena dia ingin
menjaga nenek dan kakeknya, kedua orang tuanya sendiri tinggal terpisah
dengannya.
Karena saya
ingin mendukung keinginannya untuk menjaga nenek dan kakeknya, saya pun mau
tinggal di rumahnya setelah menikah. Tapiii saya tidak memenuhi persyaratan
yang pertama karena kakaknya saat itu masih bekerja di luar negeri dan belum
ada kejelasan kapan dia pulang dan akan menikah. Saya ingin ada win-win
solution di antara kami, di samping itu usia saya sudah melewati target usia
menikah saya. Saya tidak ingin menunda lebih lama lagi.
Namun Rose
tetap bersikukuh dengan dua persyaratannya tersebut, saya pun juga begitu tetap
ingin ada win-win solution. Karena tidak menemukan titik temu, hubungan kami
pun jadi merenggang. Karena tak ingin membuang-buang waktu menunggu sesuatu
yang tak pasti akhirnya saya putuskan untuk menyudahi hubungan kami.
Sampai akhirnya
saya bertemu Mama Ivon dan kami memutuskan untuk menikah, saya tidak berniat
mengundang Rose ke pernikahan kami. Namun kakak saya ingin mengundang Rose
dengan pertimbangan karena dia adalah tetangga kakak ipar saya. Saya
mengutarakan hal ini pada Mama Ivon dan ternyata dia tidak keberatan. Ndilalah Rose
tidak datang, belakangan kami baru tahu kalo ternyata kakeknya meninggal dunia
tepat di hari pernikahan kami. Innalillahi…
Itulah cerita
saya tentang Diundang dan Mengundang
Mantan ke Pernikahan. Alhamdulillah tidak terjadi peristiwa heboh seperti Nokis
dan Novi, jadi mohon maaf ya yang sudah baca sampai habis tapi tidak
mendapatkan cerita heboh yang diinginkan wekekeke. Buat yang masih jomblo atau
mau menikah, sebelum memutuskan untuk mengundang mantan atau datang di
pernikahan mantan sebaiknya pertimbangan terlebih dahulu baik dan buruknya. Tanyakan
pada diri sendiri apa urgensinya kita mengundang mantan atau datang ke
pernikahan mantan, kalau Anda atau mantan masih belum bisa move on sebaiknya
jangan. Daripada nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ingatlah ada pasangan
resmi dan keluarga pasangan yang akan terluka jika ternyata terjadi peristiwa
heboh apalagi memalukan seperti kisah Nokis dan Novi di atas.
Aku nggak diundang ataupun ngundang mantan pas nikahan. Tapi kayaknya, kami nikahnya hampir barengan..
BalasHapusCuma sblm nikah..sempat di tlp2 nomor asing..trus diangkat ga jawab..
Krn penasaran, aku konfirmasiin ke mantan..ternyt itu nomor calon istrinya... (Nggak ngerti mksdnya apa)
Kalau mantan berani mengirimkan undangan ke saya, akan saya curi janur kuningnya, tak sasak tarupnya pakai truk...hahahaha
BalasHapusTapi sayangnya saya nggak punya mantan..hehe
Mantap ceritanya mas..
Karena lagi ramai kasus si novi ini terbaca oleh saya. Tapi jujur saya gak penasaran. Gak tertarik juga. Justru kisah melani dan rose yang bikin senyum2 lho :)
BalasHapus*btw, mama ivon ada mantannya?
mas ini aku dapat undangan mantan, ada referensi lagu kah, mau nyumbang nih hahahhaha
BalasHapusundang mengundang mantan ini memang bikin baper
BalasHapussetiap kisha memang seperti sinetron
huaa bingung mau komentar apa. beda tipis sama kisahku. nek mantanku malah ga tahu blas rimbanya,tapi dulu cinta pertamaku kukasih undangan nikahanku, dia ga datang. giliran dia nikah, aku ga tahu blas. haha
BalasHapusWeleh...aya-aya wae ya. Saya setuju ga ngundang mantan wong yang bukan mantan aja udah banyak yang harus diundang hehe...lagipula saya ga punya mantan.
BalasHapusMas mas, jadi sakjane mantan sampeyan piro? 😂😂😂
BalasHapusDuh mau nulis begini aku tak sanggup. Ntar daripada malah bikin gonjang ganjing. Dikira ga bisa move on nanti 😅😅
Saya ngundang mantan, tp ga dateng hihihi...
BalasHapushuhu... masalh mantan mah, klo diundang gak ush datang aja kak nanti baper...
BalasHapusAku nggak ngundang ato pun diundang mantan. Karena kami di belahan bumi yang berbeda #anjayyy..
BalasHapusAku ngakak baca "Kebonsari" iku omahku sing nang SUroboyo woiiii, wkwkwkwkwk
BalasHapusKalau aku mah ogah banget datang dan mengundang mantan ke pernikahan (kayak punya mantan aja wkwkwk), bahkan berhubungan lagi pun ogah, gak penting (malah esmosi wkwkwk).
Btw mantanmu cek akehe Waaaannn :D
Aku ngundang mantanku pas nikah, dan dia juga ngundang aku.. Aku nikah dukuan waktu itu, tp ntahlah, aku ga ngeliat dia ada.. Mungkin ada tp ga salaman dengan aku...
BalasHapusGiliran dia yg nikah, aku dtg bareng suami dan salaman di panggung.. Untung ga heboh juga sih, mengingat pas kita putus itu berantem di depan rumah kos, bertiga pula.. Aku, suami yg skr dan si mantan huahahahaha.. Cm kita akhirnya bisa move on, dan baikan..
Aku pernah diundang dan mengundang, gak ada drama sih.. soalnya abis putus terus jadi temen, kadang pergi bareng-bareng sama yang lain. Waktu mantan dateng ke nikahan ya gak berasa itu mantan.
BalasHapusTapi aku pernah jadi saksi drama mantan dateng ke nikahan, ceweknya ditinggal nikah karena si cewek gak ngasi kepastian. Waktu acara si cewek gak diundang tapi ngotot dateng, abis itu naik ke pelaminan ngasih selamat dengan muka sinis setelah itu lari sambil nangis ninggalin acara. Kayak ftv banget, sayangnya si cowok cuek-cuek aja :D
Aku sih team ora sudi ngundang mantan tapi bakal datang kalo diundang mantan... Hahah
BalasHapusPernah diundang nikahan mantan. Tapi aku emang berhalangan. Jadi ya nggak dateng. Kalau sekedar mantan yang nggak mengena, aku dateng sih gak papa. Tapi kalo mantan terindah kayaknya mending nggak dateng huehehehe
BalasHapus