Blogger Itu Harus FoMO

sumber gambar: yoopscoop/.com


Belakangan ini lagi booming istilah baru di kalangan netizen yaitu FoMO. Berdasarkan hasil nanya-nanya ke Om Gugel dan Tante Wiki, kepanjangan dari FoMO adalah Fear of Missing Out. Kalau diterjemahin dalam bahasa yang lebih membumi, FoMO itu semacam perasaan takut ketinggalan kabar terkini di internet. Misalnya neh, dikit-dikit lihat smartphone untuk ngecek apakah ada notifikasi di akun-akun social media. Kalau notifikasinya sampai bejibun, rasanya tuh ketinggalan banget. Yang lebih parah, kalau sampai sinyal putus-butus bahkan tidak ada koneksi internet bisa bikin gelisah wal baper. Merasa ‘berdosa’ banget tidak up-date dengan segala kejadian yang ada di dunia maya, padahal hanya sebentar. #ngaca #istighfar

Tapi menurut saya sindrom FoMO ini tidak selamanya negatif, untuk beberapa kondisi kita malah dituntut untuk FoMO. Misalnya ketika sedang terjadi keadaan gawat, ada bencana alam maka jika kita berada di lokasi dengan posisi sebagai korban atau di luar lokasi dengan posisi sebagai relawan yang akan terjun memberikan pertolongan maka kita harus up-date dengan kondisi terkini di lokasi bencana.
Bagi para professional seperti wartawan, kontributor website hingga para pelaku industri kreatif malah dituntut untuk selalu up-date dengan segala hal yang terjadi baik itu dunia nyata maupun di maya. Para kontributor website bisa mencari tahu artikel tentang apa saja yang sedang banyak dicari saat ini. Bagi para pelaku industri kreatif penting sekali untuk mengetahui trend apa saja yang sedang booming saat ini maka bisa mempelajari dari akun-akun sosmed para netizen. Nah blogger termasuk di dalamnya.
Sebagai blogger kita mau-nggak mau harus rajin memantau apa saja yang terjadi dunia maya, minimal di akun social media kita.
Si A baru saja posting apa? BW aah, kemarin dia kan habis BW juga di blogku. Atau kali aja dapat ide menulis setelah baca postingannya.
Di grup B sedang ada info lomba, event atau job review. Kalau kita nggak up-date ya bakalan ketinggalan info deh.
Malahan kalau kita mendapatkan job review atau menjadi buzzer, maka kita harus rajin sharing artikel atau foto, ngetwit materi buzzer. Tak lupa juga kasih hastag biar jadi trending topic.

Jadi menurut saya kurang tepat jika FoMO disebut sebagai penyakit blogger yang berbahaya.

Ketika seorang blogger berusaha selalu up-date dengan segala hal di internet maka itu hal yang wajar karena itu kebutuhan agar tulisan-tulisannya juga selalu up-date.
Ketika seorang blogger rajin nulis di status tentang apa yang dilakukannya, sedang dimana, lagi makan apa. Maka bisa jadi dia sedang melakukan tugasnya sebagai seorang job reviewer.
Ketika seorang blogger menuliskan status atau upload foto dapat hadiah lomba atau endorse dengan hastag #berkahngeblog. Ya biarin lah, kita nggak usah baper apalagi sirik. Dia mendapatkan itu semua pasti juga dengan kerja kerasnya. Kalau kita pengin seperti dia, ya tinggal kita mau berusaha atau tidak. Selebihnya serahkan kepada Allah karena yang namanya rezeki tidak akan pernah tertukar.

Jadi kalau Anda seorang blogger dan nggak FoMO maka Anda perlu memeriksakan diri ke dokter hehehe.

30 komentar

  1. Aku komentar agak panjang di blog nganu itu, sayang nggak ditanggapi. Ya sudahlah, aku ngikut aja, Fomo itu nggak apa-apalah, mau kita ngumpet dalam selimut juga kalo dianggap itu pamer sama orang, ya tetap aja salah.

    Masa iya kita harus ngontrol setiap pikiran orang terhadap kita? ya capek sendiri. Hidup pamer YANG POSITIF.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama komenku juga nggak dibalesin kok, mungkin beliau lelah ahahaha secara yang komen banyak :P #ngaca

      Yupe bener Yan, mau kita niatnya nggak pamer tapi kalo orangnya emang udah bawaannya sirik ama kita ya pasti dianggap pamer.
      Tapi yang mau aku garis bawahi di sini adalah FoMO dan suka sharing di sosmed itu dua hal yang berbeda. Dan FoMO jangan dilabelkan yang negatif pada diri serorang blogger. Duh serius amat yak aku he3. Hidup pamer yang POSITIF..!!

      Hapus
  2. Aku FoMo banget mas... Biar dibilang kekinian dan keNgehitan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi toss Mas, makasih atas kunjungannya dan salam kenal.

      Hapus
  3. Aku FoMo banget mas... Biar dibilang kekinian dan keNgehitan

    BalasHapus
  4. Epic sih tetiba ada yg bilang blogger A lah B lah, secara gak langsung malah mecah2 blogger seolah sekte2 itu ada dan sesat. Ak mah seterah deh, ora minat ngikutin omongin siapa2 cuma buat nyenengin mereka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih jadi kayak ada kasta di antara para blogger. Tapi emang dari bloggernya sendiri kadang juga ada yang menyebut dirinya sendiri blogger remahan rengginan, blogger mualaf. Mungkin maksudnya buat guyonan aja tapi kalau yang nanggepin serius ya jadi baper jika dia merasa di bawah or memandang rendah blogger lain jika dia merasa di atas.

      Hapus
  5. Kalau ada teman Blogger FOMO akunya malah ikut seneng. apalagi pamer tulisan tayang di media, hmmmm iri hati untuk ikut semangat nulis. FOMO itu perlu, jadi cambuk diri sendiri untuk tetap semangat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat banget Mbak, intinya bagaimana kita bisa mengolah rasa iri itu menjadi hal yang positif. Tapi nggak keliru tha kalo sampean iku ngiri lha wong tulisan pean yang sering nongol di media gitu :P

      Hapus
  6. Saya sih malah terpacu kalau ada yg pamer keberhasilan. Daripada menghembuskan angin kebohongan diinternet, mending berpretasi to:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, andai semua orang berpikiran kayak Mbak Dian pasti nggak ada sirik-sirikan antar blogger.

      Hapus
  7. Ah aku mah diem aja lah, jadi aku apa adanya biar aja mau dianggep Fomo hehee

    BalasHapus
  8. FOMO aaahhh...
    habis dapat hadiah buku dari GA

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat ya Mbak Indri, semoga bukunya barokah, aamiin.

      Hapus
  9. bener, mas. selalu ada kerja keras dibalik semua hal-hal yang didapat. itu yang jarang orang tahu, dan selama ini juga mungkin jarang dibeberin karena mikirnya juga kalo kebanyakan ngeluhnya nanti jadi baper. mending kasih motivasi lewat pamer itu. tapi balik lagi ke reaksi orang yang emang nggak pernah bisa kita tebak gimana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi sesekali perlu kita nulis behind the scene keberhasilan kita agar orang lain juga bisa ikut belajar atau meredam hati orang-orang yang sirik ama keberhasilan kita he3

      Hapus
  10. Lagian yang suka FoMo bukan cuma blogger kok. Rasanya sah-sah aja sih...kita membagi kebahagiaan yang kita dapat, kalau orang lain menganggapnya FoMo...mungkin dia kurang piknik..wkwkwk :p

    BalasHapus
  11. Aku udah baca blog itu
    Hehe entahlah, aku kok yo kurang pas aja sama pendapatnya
    Wong blogger nulis itu untuk berbagi, bersyukur dan berterimakasih lho. Klo ada yang ngasi sesuatu yo wajar to diucapin makasi dan bersyukur sebagai #berkahngeblog

    Lagian klo gak fomo, gimana orang bisa tahu kita bisa ngapain :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener Mbak, mari berbagi hal yang positif. Siapa tahu nanti bisa menginspirasi orang lain, jadi ladang pahala kita. Kalau ternyata ada yang sirik, ya itu masalahnya dia kurang bisa menata hati melihat orang lain berhasil or bahagia :-)

      Hapus
  12. Saya ngeblog untuk mengajak temen2 di desa utk bersuara terkait hak-haknya sebagai warga negara, ya mau nggak mau sy selalu "pamer" ke mereka soal keberhasilan sebuah tulisan mengubah perilaku pemangku kepentingan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pamer dalam konteks positif ya Mas agar mereka termotivasi.

      Hapus
  13. hmm...kalo maksudnya sombong atau pamer kayaknya saya kurang setuju deh...tapi kalo seumpama menggunakan kalimat atau kata-kata yang biasa saja saya rasa wajar, sebagai wujud kebahagiaan atas kerja keras :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas asal jangan buat ajang sombong or pamer yang negatif. Tapi semua juga tergantung persepsi yang membaca, kalo pas sensi ya bisa dianggap pamer meski kata-katanya wajar he3

      Hapus
  14. Lebih ke postif deh rasanya kalau liat, bukan malah ke arah sombong. Malah termotivasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak sama saya juga ambil sisi positifnya :-)

      Hapus
  15. haduh makin banyak aja istilah2 baru ya

    BalasHapus
  16. Saya baru tahu loh mas ada istilah seperti ini. Kemana saja ya saya ini... ketinggalan jauh nih infonya... tapi gak apalah. daripada ikutin terus bete sendirian. hahaha

    BalasHapus
  17. Menurutku, gak bisa disangkal kalau segala sesuatu yang tayang di dunia maya (khususnya socmed) adalah suatu bentuk pamer. Tapi kalo kita orang yang selalu berpikir positif pasti malah semakin semangat berusaha ketika ada yang pamer hasil kerja kerasnya.
    Thanks, jadi tau istilah baru, FoMO. Saya malah suka kalo banyak blogger yang FoMO, jadi bisa tetap update dengan baca-baca postingan mereka, deh. Soalnya saya gak bisa ngikutin FoMO, hehe.

    dan salam kenal (^.^)/

    BalasHapus