Di Balik Ruang Praktik Dr.Boyke

Di Balik Ruang Praktik Dr.Boyke


Siapa yang tidak kenal dengan Dr.Boyke? Dokter kandungan yang lebih dikenal sebagai konsultan seks dan kesehatan reproduksi ini terkenal dengan gayanya yang nyentrik dan cara bicaranya yang blak-blakan saat membicarakan seks. Masalah seks yang masih dianggap tabu menjadi hal yang wajar untuk diperbincangkan, tentunya dalam konteks ilmu pengetahuan dan konsultasi.

Sebagai konsultan seks tentunya Dr.Boyke ‘melayani’ berbagai macam pasien mulai dari pedesaan, remaja yang lugu, pekerja seks komersial hingga pasien konglomerat. Mulai dari yang malu-malu hingga yang agresif. Mendengar saja sudah bikin kita penasaran bukan? Apa sih permasalahan yang dihadapi? Trus gimana reaksi Dr.Boyke menghadapi pasien yang agresif?

Nah melalui buku berjudul: Di Balik Ruang Praktik Dr.Boyke ini kita bisa mengetahui cerita seru-cerita seru yang terjadi di ruang praktik dokter yang juga bermain film, sinetron dan mengeluarkan album solo berjudul: Bunga Jantungku ini.

Gimana, sudah siap?

Oke, tahan nafas dan siapin handuk wekekeke.


Di Balik Ruang Praktik Dr. Boyke



Di Balik Ruang Praktik Dr.Boyke


Mungkin banyak yang tidak tahu jika sebelum ngetop sebagi konsultan seks, Dr.Boyke terlebih dahulu menjadi dokter umum 24 jam di Jakarta dan pernah ditugaskan di Lampung sebagai Dokter Puskesmas Kecamatan. Nah di dalam buku yang dilengkapi dengan bonus CD Album Bunga Jantungku, kita secara tidak langsung diajak mengikuti perjalanan karier beliau di dunia kedokteran.
Buku ini dibagi menjadi lima bagian berdasarkan tempat yang pernah menjadi tempat praktik Dr,Boyke sepanjang kariernya. Namun dalam review ini, saya akan membaginya berdasarkan jenis masalah yang pernah dihadapi. Berikut lima masalah itu:

Masalah Parenting


Sebagai dokter muda, Dr.Boyke pun pernah menjalani dinas sebagai dokter yang berjaga 24 jam di sebuah rumah sakit. Nah beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan masalah parenting pernah juga beliau hadapi.
Kasus yang paling menarik adalah seorang ibu yang memeriksakan putranya yang selalu terlihat lesu di rumah. Si ibu khawatir kalau anaknya yang terbilang berprestasi itu terkena cacingan. Sejak awal Dr.Boyke sudah takjub dengan pasien kecilnya itu karena pembawaannya yang berani dan tampak dewasa untuk ukuran anak berumur 7 tahun. Barulah Dr.Boyke mengetahui penyebab kelesuan si anak ketika saat diperiksa, si anak curhat kepada Dr.Boyke:
“Dokter tolong dong bilang sama Mama, kalau Andi itu bukan komputer, Andi capek, betul-betul capek, karena setiap hari musti les, Andi pengin sekali main sama teman-teman, tapi Mama selalu bilang kalau semua teman Andi itu kampungan.”
Dari kasus Andi ini, saya bisa mengambil hikmah bahwa mempersiapkan masa depan anak memang penting namun jangan lupa bahwa dunia anak itu yang paling dominan adalah bermain. Selain itu juga anak juga harus tetap bisa bersosialisasi untuk pembentukan kepribadiannya. Jangan sampai anak kita menjadi anak berjiwa robot.


Kemelut Rumah Tangga


Suatu malam Dr.Boyke kedatangan seorang lelaki yang merupakan pembantu dari keluarga konglomerat. Lelaki itu meminta kepada Dr.Boyke untuk datang ke rumah memeriksa majikannya. Namun Dr.Boyke menolak karena majikannya itu masih bisa berjalan. Setelah diberi penjelasan, akhirnya kedua majikannya mau datang ke tempat praktik Dr.Boyke.
Sang Nyonya pun kemudian diperiksa namun ternyata tidak ditemukan satupun gejala penyakit di tubuhnya. Yang aneh, sang Nyonya malah meminta untuk diberi suntikan obat tidur. Wanita itu meminta Dr.Boyke mengatakan kepada suaminya jika dia sakit parah agar dia tidak jadi berangkat ke Hongkong untuk keperluan bisnis. Dari mulut sang nyonya akhirnya mengalirlah cerita bahwa menurut dugaannya sang suami sebenarnya ingin bertemu pacarnya yang juga seorang pengusaha. Ditambah lagi kedua anaknya yang sudah dewasa juga bermasalah. Memang benar dia kini hidup berlimpah harta namun jiwanya merasa hampa.
Nilai moral dari cerita di atas adalah uang memang bukan segala-galanya, itulah sebabnya dia memilih disuntik obat tidur untuk lari dari stress yang dia alami. Ada juga cerita kemelut rumah tangga lainnya yang tidak jauh dari urusan perselingkuhan dan seks yang mengakibatkan tertular penyakit seks hingga kehamilan yang tak diinginkan.


Pergaulan Bebas


Pasien Dr.Boyke juga ada yang masih berusia belia, sayangnya mereka terjerumus dalam pergaulan bebas. Akibatnya pun bisa ditebak yaitu kehamilan di luar nikah. Ada kasus berjudul: Minta Diperkosa, dimana seorang mahasiswi yang diantarkan keluarga dan polisi meminta dibuatkan visum et repertum sebagai barang bukti untuk menjebloskan sang pacar yang tak mau bertanggung jawab ke penjara.
Dalam kasus lain yang berjudul: Kecelakaan yang Nikmat sepasang sejoli yang masih duduk di bangku SMA datang kepada Dr.Boyke untuk menggugurkan janin yang dikandung. Tentu saja Dr.Boyke menolaknya mentah-mentah. Kemudian Dr.Boyke mencoba menyadarkan mereka bahwa apa yang ingin mereka lakukan adalah suatu dosa besar selain itu juga beresiko besar pada sang gadis.
Kasus pergaulan bebas merupakan ujian bagi sumpah jabatan, moral dan agama yang dianut para dokter kandungan. Biasanya dokter yang masih berhati mulia, akan menyarankan untuk menikah. Namun alasan klasik seperti masih sekolah, terlalu muda untuk menikah dan menutup rasa malu dijadikan alasan agar sang dokter mau melakukan tindakan pengakhiran kehamilan. Naudzubillah, semoga anak cucu kita dihindarkan dari kasus-kasus seperti itu.


Mitos Seks yang Menyesatkan


Di buku setebal 204 halaman ini kita juga bisa mendapatkan informasi seputar mitos-mitos seks menyesatkan yang beredar di masyarakat. Dalam kasus Mitos Arab misalnya, seorang wanita datang ke Dr.Boyke untuk konsultasi perihal hubungan pertunangannya dengan seorang pria keturunan Arab.
Nah, suatu hari sang tunangan menjemputnya di tempat kerja. Sejak saat itulah dia menjadi galau karena teman-teman kerjanya menyarankanna untuk memutuskan pacarnya yang keturunan Arab itu. Mau tau alasannya?
“Gini lho Dok, kata teman-teman saya lebih baik putus saja karena ‘alatnya’ nggak bakal muat buat saya yang mungil dan kecil. Bahkan mereka mengatakan bisa-bisa malam penganti terjadi pendarahan yang banyak sekali.”
Lalu dalam kasus lainnya yang berjudul Selaput Dara Takut Robek, seorang gadis berjilbab mengeluhkan mengalami keputihan yang terus-menerus. Dia meminta obat tanpa mau diperiksa dengan alasan malu. Setelah dibujuk oleh perawat, sang gadis akhirnya mau diperiksa dan terkuaklah apa penyebab keputihannya itu.
Gadis yang masih berusia 17 tahun itu mengaku amat takut membersihkan daerah sekitar vagina karena khawatir keperawanannya hilang. Siswi Aliyah ini mendengar dari temannya jika membersihkan daerah itu bisa menyebabkan robek. Kata temannya pula selaput dara itu setipis kertas dan mudah robek hanya karena sentuhan ringan.
Sebagai konsultan seks, Dr.Boyke pun kemudian memberikan penjelasan yang benar tentang mitos-mitos seks yang menyesatkan tersebut. Hal seperti ini terjadi karena remaja tidak mendapatkan pengetahuan yang benar tentang seks. Orang tua menganggap, membicarakan masalah seks adalah kotor dan berdosa sehingga tak heran jika anak-anak akhirnya malah membicarakan hal tersebut secara sembunyi-sembunyi dengan kawannya. Ini juga menjadi catatan bagi saya bahwa sebagai orang tua, kelak kami harus memberikan pengetahuan tentang seks yang benar buat anak-anak kami.


Pengalaman Horor dan Lucu


Selain menghadapi kasus-kasus yang berkaitan dengan kesehatan dan seks, Dr.Boyke ternyata juga pernah mengalami kejadian-kejadian yang sedikit horor dan lucu. Saat masih bertugas di Lampung, Dr.Boyke pernah menderita sakit parah yaitu berak darah yang tidak henti-hentinya. Dr.Boyke sudah mengevaluasi apa saja yang dia makan dan meminum obat namun tidak kunjung sembuh. Penyakitnya baru sembuh setelah ada seorang kakek tua misterius yang memberinya obat berupa ramuan berwarna coklat yang mirip air kali Ciliwung.
Pengalaman tak terlupakan pernah juga dialami Dr.Boyke saat secara tak sengaja menolong persalinan istri seorang perampok. Pengalaman ini begitu mendebarkan karena sang istri mengalami kesulitan dalam proses persalinannya. Belum lagi setelah sang bayi lahir, kawan dari suami perampok itu ragu melepaskan Dr.Boyke begitu saja karena Dr.Boyke sudah melihat wajah dan tempat persembunyian mereka, mereka khawatir jika Dr.Boyke melaporkan mereka ke polisi.
Sedangkan pengalaman yang lucu terjadi pada kasus Tuyul vs Rambut. Kasus ini juga terjadi saat Dr.Boyke masih bertugas di Lampung dimana dia selalu kehilangan uang meskipun uang itu sudah distapler dan disimpan di dalam kotak uang. Awalnya Dr.Boyke mengira dia salah hitung namun setelah terjadi berulang lagi akhirnya dia berkonsultasi kepada mantra puskesmas.
Oleh sang mantri, Dr,Boyke diajak ke orang pintar. Selain diberi penglihatan agar bisa melihat aksi tuyul-tuyul yang mencuri uangnya, Dr.Boyke juga diberikan saran untuk mengamankan uangnya dari gangguan tuyul. Tau nggak gimana caranya?
Sang orang pintar menyuruh Dr.Boyke menaruh rambut kemaluannya di dalam kotak uang. Sebagai seorang dokter yang terbiasa berpikir logis dan mencari alternatif dalam pemberian obat jika obat yang lama tidak bekerja, maka Dr.Boyke mencoba menawar dengan rambut yang lain misalnya rambut kepala atau rambut ketiak. Namun orang pintar itu tetap bersikukuh menyuruh Dr.Boyke menaruh rambut kemaluan di kotak uangnya. Akhirnya Dr.Boyke melalukan saran tersebut dan anehnya sejak saat itu uangnya tidak pernah hilang lagi hihihi.


Itulah sedikit review saya tentang buku karya Dr.Boyke yang berjudul Di Balik Ruang Praktik Dr.Boyke. Membaca buku ini memberikan pengetahuan yang baru bagi saya tentang pengalaman seorang dokter yang ternyata sangat beragam dan menarik. Mengutip endorsement dari Dr.Endang Rahayu S – Menteri Kesehatan Republik Indonesia: “Buku ini menggambarkan secara sepintas kondisi sosial-budaya masyarakat kita di berbagai lapisan masyarakat. Bagi para pembaca awam, buku ini dapat memberikan gambaran bahwa peran dokter di masyarakat seringkali multifungsi, yaitu sebagai dokter, konselor, orang tua, bahkan sebagai sahabat tempat bertukar pikiran.”


Judul: Di Balik Ruang Praktik Dr.Boyke
Penulis: Dr.Boyke Dian Nugraha, Sp.OG., MARS.,
Penerbit: Bumi Aksara
Tahun: 2010
Tebal: 204 hlm.
Harga: Rp.84.000


9 komentar

  1. Seru2 ya ceritanya. Besok review lagu2nya dr Boyke Mas. *request

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau CD lagunya aku belum dengerin Mbak karena masih dibawa bagian pengolahan buku.

      Hapus
  2. iya bener, seru sekali. inspiratif sekaligus menghibur. enak dibaca serasa membaca mingguan minggu pagi tempo dulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Monggo Mas Jarwadi dibaca bukunya. Makasih udah mampir di blog yg masih baru ini.

      Hapus
  3. Ih seru ini bukunya
    Lalu saya penasaran sama kisah-kisah lainnya dalam buku ini

    Eh jadi begitu ya caranya mencegah tuyul, penasaran ah mau praktekin #ups hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah agak lama sih bukunya, moga masih ada di tobuk.
      Ntar kasih tau manjur apa enggak ya Mbak :D

      Hapus
  4. info yang menarik dan manfaat, thanks

    BalasHapus
  5. jadi tahu di balik arti seksual sesungguhnya, maksih

    BalasHapus