Sahabat dari Alam untuk Generasi Millenial



Membuat konten video anak

Setiap orang pasti menjalani beberapa peran dalam kehidupannya, termasuk saya. Peran sebagai suami, ayah, anak, pegawai, warga hingga peran yang saya jalani sebagai generasi Millenial yaitu sebagai blogger, buzzer hingga youtuber. Sebagai seorang suami, ayah dan anak saya harus selalu ada untuk keluarga tercinta. Mulai dari berbagi tugas dengan istri dalam merawat anak dan melakukan pekerjaan domestik di rumah, mengantar istri belanja bulanan hingga datang ke event. Kalau dengan Duo Ai, menemani belajar dan bermain mulai dari sore hingga malam. Belum lagi kalau kami pulang kampung naik motor Malang-Blitar atau travelling ke luar kota.

Adapun peran sebagai pegawai, kebetulan saya bekerja di sebuah perpustakaan yang buka setiap hari. Kalau hari kerja yaitu Senin s/d Jumat, saya bekerja sesuai dengan jam kerja ASN yaitu mulai dari pukul 8 pagi hingga 4 sore. Jika ada jadwal lembur maka saya baru pulang dari kantor pukul 10 malam, kebutuhan mahasiswa akan tempat belajar yang nyaman dan bahan koleksi yang selalu tersedia sehingga menuntut kami menambah jam operasional mulai dari jam 4 sore hingga 10 malam. Itu masih ditambah lagi dengan buka pada hari Sabtu dan Minggu mulai dari jam 9 pagi hingga 5 sore. Biasanya dalam 1 bulan saya mendapatkan tugas jaga Sabtu-Minggu sebanyak 2 kali.
Di lingkungan kampung, saya sejak 2 tahun yang lalu dipercaya sebagai bendahara RT. Peran saya sebagai bendahara RT tidak begitu menyita waktu dan tenaga sih, saya hanya wajib hadir saat rapat RT bulanan. Selebihnya sama dengan warga lainnya, aktif jika ada kegiatan kampung seperti kerja bhakti, takziah jika ada warga yang meninggal dan meramaikan perayaan hari-hari Besar Nasional.

Kesibukan Generasi Millenial


Peran sebagai generasi Millenial malah lebih sibuk lagi, membuat konten untuk 2 blog dan 2 channel serta menjalankan job sebagai buzzer. Bekerja di dunia digital itu seringkali dipandang sebelah mata oleh sebagaian besar orang. Maklum sih karena kebanyakan kami beraksi di dunia maya, duduk berjam-jam menulis blog post dan mengedit foto dikira hanya duduk mainan laptop. Lagi serius ngedit video menggunakan HP dikirain lagi mainan HP mulu. Posting foto-foto makanan atau produk terbaru dari suatu brand dikomenin suka pamer disosmed wekekekeke. Meskipun pekerjaan di dunia digital lebih banyak duduk, namun sebenarnya cukup menguras tenaga sekaligus pikiran juga lho.

Merekam Duo Ai di Perpustakaan Bung Karno Blitar

Tapi kesibukan generasi Millenial tidak hanya di belakang meja saja. Untuk membuat konten di blog dan channel, saya dan keluarga biasanya melakukan travelling ke objek-objek wisata baik di Malang maupun luar kota. Di sana kami akan memotret dan merekam segala aktivitas bersama anak-anak, jadi selain untuk membuat konten juga menjalin bonding yang kuat dengan mereka. Ada kalanya juga kami ditugaskan untuk datang ke suatu acara baik di dalam maupun luar kota. Pekerjaan kami sama dengan para awak media yaitu melakukan peliputan plus mempromosikan acara tersebut di dunia maya agar menjadi trending topic di social media. Jika sedang senggang, saya juga suka membuat konten video bersama Duo Ai di rumah.

Gangguan Kesehatan yang Sering Dialami 


Untuk menjalani semua peran di atas dengan baik tentunya dibutuhkan stamina yang fit dan prima. Apalagi terkadang dua peran harus saya jalani sekaligus, misalnya neh ketika saya dan istri dapat job liputan dan membawa serta Duo Ai maka kami harus menjalankan peran sebagai blogger, buzzer dan orang tua sekaligus.
Namun tak dipungkiri jika pertambahan usia berbanding lurus dengan gangguan kesehatan yang saya alami. Ada beberapa gangguan kesehatan yang cukup sering saya alami antara lain masuk angin, susah buang air besar dan menurunnya daya tahan tubuh karena kecapekan.
Masuk angin biasanya saya alami jika terlalu lama berada di ruangan ber-AC misalnya di kantor atau terpapar angin malam misalnya saat travelling. Jika masuk angin menyerang, perut akan terasa kembung, mual dan demam. 

 
Mengkonsumsi Herbadrink ketika travelling

Kebiasaan duduk berjam-jam di depan komputer saat bekerja maupun membuat konten di blog membuat saya kadang mengalami konstipasi atau susah buang air besar. Pun begitu ketika saya travelling menggunakan kereta api yang memakan waktu berjam-jam. Kok bisa sih terlalu lama duduk menyebabkan konstipasi?
Saat kita duduk, terjadi penekanan di bagian rektum oleh otot puborectalis. Akibatnya, antara rektum dan anorektal membentuk sudut 90 derajat. Inilah yang bisa menyebabkan feses tertahan atau tersumbat. Coba Anda bayangkan berapa banyak feses yang tersumbat ketika kita duduk terlalu lama.
Kecapekan karena lembur dari sore sampai malam di kantor, menemani anak-anak bermain sampai larut malam (kebetulan Duo Ai agak susah tidur lebih awal) atau travelling menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Kalau sudah gitu, segala penyakit akan mudah menyerang misalnya flu dan sakit kepala. Sakit yang sepele sih sebenarnya ya tapi akan mengganggu produktivitas kita bukan?

Sahabat dari Alam


Dengan beberapa gangguan kesehatan di atas, mau nggak mau saya harus mencari sahabat yang bisa saya andalkan setiap saat. Siapa gerangan sahabat saya itu?
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, salah satunya adalah rempah-rempah. Rempah-rempah Indonesia memiliki banyak manfaat dan kegunaan sehingga tidak mengherankan jika bangsa Inggris dan Belanda sampai menjajah kita sampai ratusan tahun lamanya. Rempah-rempah selain dipergunakan untuk penyedap masakan Indonesia juga memiliki khasiat untuk kesehatan misalnya kunyit, kencur, jahe dan temulawak.
Dari keluarga besar, saya mengetahui manfaat jahe untuk mengatasi masuk angin. Jika ada salah satu anggota keluarga yang masuk angin, biasanya Nenek atau Ibu akan membuatkan kami minuman hangat dari jahe. Trus jika ada anak-anak yang sedang tidak nafsu makan, maka Nenek akan membuatkan jamu dari Temulawak. Cara pemberiannya agak ‘horor’ karena perasan Temulawak yang pahit itu dicekokin secara paksa ke dalam mulut kami. Meskipun agak traumatis namun jamu Temulawak memang efektif menambah nafsu makan kami sesudahnya.


Tapi di era Millenial yang serba digital ini, saya tidak mungkin menggunakan cara-cara di atas. Misalnya ketika lembur sampai malam atau travelling keluar kota mendadak masuk angin kambuh, mana mungkin saya geprek-geprekin jahe di kantor atau di dalam kereta api apalagi hotel. Atau ketika Duo Ai lagi nggak doyan makan, mana tega saya mencekoki mereka dengan perasan Temulawak.


Manfaat Herbadrink Sari Jahe


Untunglah ada Konimex yang mengerti akan kebutuhan generasi Millenial untuk menjaga kesehatan dengan cara alami. Melalui rangkaian produk Herbadrink, Konimex me-rebranding rempah-rempah Indonesia menjadi minuman herbal yang menyehatkan namun tetap praktis dalam penyajiannya. Sesuai banget dengan generasi Millenial yang super sibuk dan menyukai semua yang serba instant tapi dalam artian positif yaitu demi efiensi waktu. Herbadrink dikemas secara praktis dan higienis, tinggal seduh, bersih, tanpa pengawet dan tanpa endapan dengan rasa yang enak dan segar.

 

Herbadrink tersedia dalam 12 varian yaitu Sari Jahe, Sari Temulawak, Chrysanthemum, Kunyit Asam, Kunyit Asam Sirih Plus Madu, Beras Kencur, Kopi Ginseng dan Wedang Uwuh. Dan bagi Herbalovers yang sedang mengurangi konsumsi gula karena alasan kesehatan atau sedang berdiet rendah gula, kini Herbadrink hadir dengan varian Sugar Free yaitu Sari Jahe Sugar Free, Sari Temulawak Sugar Free, Chrysanthemum Sugar Free dan Lidah Buaya Sugar Free.


Varian Herbadrink

Diantara 12 varian Herbadrink, saya memilih 3 varian yang sesuai dengan masalah kesehatan yang sering saya alami. Herbadrink Sari Jahe untuk mengatasi masuk angin dan Sari Temulawak untuk meningkatkan daya tahan tubuh ketika kesibukan saya meningkat entah itu ketika lembur di kantor, mengerjakan artikel mepet deadline atau saat travelling bersama keluarga. 

 Manfaat Herbadrink Sari Temulawak

Dari Herbadrink juga saya baru tahu lho jika Lidah Buaya juga memiliki khasiat untuk melancarkan buang air besar. Selama ini saya tahunya Lidah Buaya itu hanya untuk meningkatkan kesuburan rambut dengan cara dioleskan pada kulit kepala.


Manfaat Herbadrink Lidah Buaya


Praktis sekali mengkonsumsi Herbadrink saat lembur atau travelling, tinggal seduh saja dengan air panas atau air dingin sesuai dengan selera kita. Kalau Duo Ai lagi kurang nafsu makan, saya tinggal memberinya Herbadrink Sari Temulawak. Nggak perlu deh sampai adegan drama dicekokin jamu seperti masa kecil saya dulu.




Menjadi generasi Millenial adalah sebuah keberuntungan karena kita banyak terbantu dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang setiap hari. Namun hidup di era Millenial bukan berarti kita meninggalkan semua hal yang berhubungan dengan alam dan sejarah. Herbadrink adalah sebuah contoh bagaimana kemajuan teknologi bersinergi dengan kekuatan alam dan resep nenek moyang menghasilkan suatu produk herbal yang menyehatkan. Herbadrink: Sahabat dari alam untuk Generasi Millenial.

Sahabat dari Alam untuk Generasi Millenial


5 komentar

  1. Tulisan yang menginspirasi termasuk buat saya yang aktifitas tiaphari begitu padat. Pagi dengan aktifitas bekerja dan malam dengan aktifitas saya sebagai aktivis dunia maya. Belum tugas saya sebagai ayah bagi anak-anak.Sebuah pemikiran dan masukan yang bagus buat saya.

    BalasHapus
  2. Minuman kaya manfaat nih pak harus dicoba apalagi zaman sekarang mbok" jamu gendong dah jarang kelihatan atau sama sekali engga ada, harus dicoba .. btw Makasi pak atas infonya ya

    BalasHapus
  3. Sari jahe itu ada 2 macam yaa. Yang sugar free sama nggak. Taunya yg ada gulanya aja :D

    BalasHapus
  4. Manfaatnya banyak ya mas... saya nyoba yang temulawak

    BalasHapus